إِنَّ السَّاعَةَ لاَ تَكُوْنُ حَتَّى تَكُوْنَ عَشْرُ آيَاتٍ: خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ، وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ، وَخَسْفٌ فِي جَزِيْرَةِ الْعَرَبِ، وَالدُّخَانُ، وَالدَّجَّالُ، ودَابَّةٌ، وَيَأْجُوْجُ وَمَأْجُوْجُ، وَطُلُوْعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا، وَنَارٌ تَخْرُجُ مِنْ قَعْرِ عَدَنٍ تَرْحَلُ النَّاسَ، وَنُزُوْلُ عِيْسَى بْنِ مَرْيَمَ e.
“Hari Kiamat tidak akan terjadi sehingga kalian melihat sepuluh tanda: (1) penenggelaman permukaan bumi di timur, (2) penenggelaman permukaan bumi di barat, (3) pe-nenggelaman permukaan bumi di Jazirah Arab, (4) keluarnya asap, (5) keluarnya Dajjal, (6) keluarnya binatang besar, (7) keluarnya Ya’juj wa Ma’juj, (8) terbitnya matahari dari barat, dan (9) api yang keluar dari dasar bumi ‘Adn yang meng-giring manusia, serta (10) turunnya ‘Isa bin Maryam Alaihissallam.” [HR. Muslim (no. 2901 (40)), Abu Dawud (no. 4311), at-Tirmidzi (no. 2183), Ibnu Majah (no. 4055), Imam Ahmad (IV/6), dari Sahabat Hudzaifah bin Asiid Radhiyallahu anhu dan ini lafazh Muslim. At-Tirmidzi berkata: “Hadits ini hasan shahih.” Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir dalam Tahqiiq Musnadil Imaam Ahmad (no. 16087)]
Apakah Nabi Isa Telah Tiada?
Mengenai masalah ini, marilah kita simak bersama firman
Allah Ta'ala berikut.
وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ
مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِنْ شُبِّهَ
لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مَا لَهُمْ بِهِ
مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا (157) بَلْ
رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا (158)
“Dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah
membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak
membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah)
orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang
berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan
tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang
dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin
bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah
mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. ”
(QS. An Nisa': 157-159)
Allah Ta'ala juga berfirman,
إِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى إِنِّي مُتَوَفِّيكَ
وَرَافِعُكَ إِلَيَّ
“(Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa,
sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu
kepada-Ku.” (QS. Ali Imran: 55)
Dalam ayat di atas diceritakan oleh Allah bahwa Nabi 'Isa
tidaklah dibunuh oleh orang-orang Yahudi. Orang Yahudi mengklaim telah
membunuhnya dan hal ini pun dibenarkan oleh orang Nashrani. Namun yang
sebenarnya dibunuh adalah orang yang diserupakan dengannya. Sedangkan Isa
sendiri diangkat oleh Allah ke langit.
Syaikh As Sa'di ketika menjelaskan surat Ali Imran ayat 55,
beliau mengatakan, “Allah mengangkat hamba dan Rasul-Nya yaitu 'Isa 'alaihis
salam kepada-Nya. Kemudian Allah menyerupakan 'Isa dengan yang lainnya.
Kemudian orang yang diserupakan dengan Nabi 'Isa ditangkap, dibunuh dan
disalib. Mereka pun terjerumus dalam dosa karena niat mereka adalah membunuh
utusan Allah.”1
Nabi 'Isa belumlah mati sebagaimana hal ini dikuatkan lagi
dengan ayat-ayat dan hadits yang menceritakan bahwa beliau akan turun di akhir
zaman sebagaimana nanti akan kami sebutkan.
Ringkasnya, Isa bin Maryam belum mati. Namun beliau diangkat
ke langit dan akan turun di akhir zaman sebagai tanda datangnya kiamat kubro
(kiamat besar).
Siapakah yang Diserupakan dengan Nabi Isa?
Yang sebenarnya diserupakan dengan Nabi Isa adalah murid
beliau yang masih berusia muda dan setia padanya. Bukti dari hal ini adalah
sebuah cerita yang dibawakan oleh Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma.2 Beliau
mengatakan,
“Ketika Allah ingin mengangkat Isa -'alaihis salam- ke
langit, beliau pun keluar menuju para sahabatnya dan ketika itu dalam rumah
terdapat 12 orang sahabat al Hawariyyun. Beliau keluar menuju mereka dan kepala
beliau terus meneteskan air. Lalu Isa mengatakan, “Sesungguhnya di antara
kalian ada yang mengkufuriku sebanyak 12 kali setelah ia beriman padaku.”
Kemudian Isa berkata lagi, “Ada di antara kalian yang akan diserupakan
denganku. Ia akan dibunuh karena kedudukanku. Dia pun akan menjadi teman
dekatku.” Kemudian di antara para sahabat beliau tadi yang masih muda berdiri,
lantas Isa mengatakan, “Duduklah engkau.” Kemudian Isa kembali lagi pada
mereka, pemuda tadi pun berdiri kembali. Isa pun mengatakan, “Duduklah engkau.”
Kemudian Isa datang lagi ketiga kalinya dan pemuda tadi masih tetap berdiri dan
ia mengatakan, “Aku, wahai Isa.” “Betulkah engkau yang ingin diserupakan
denganku?” ujar Nabi Isa. Kemudian pemuda tadi diserupakan dengan Nabi Isa. Isa
pun diangkat melalui lobang tembok di rumah tersebut menuju langit. Kemudian
datanglah rombongan orang Yahudi. Kemudian mereka membawa pemuda yang
diserupakan dengan Nabi Isa tadi. Mereka membunuhnya dan mensalibnya. Sebagian
mereka pun mengkufuri Isa sebanyak 12 kali setelah sebelumnya mereka beriman
padanya. Mereka pun terpecah menjadi tiga golongan. Kelompok pertama
mengatakan, “Allah berada di tengah-tengah kita sesuai kehendak-Nya kemudian
Dia naik ke langit.” Mereka inilah Ya'qubiyah. Kelompok kedua mengatakan, “Di
tengah-tengah kita ada anak Allah sesuai kehendak-Nya kemudian ia naik ke
langit.” Mereka inilah Nasthuriyah. Kelompok ketiga mengatakan, “Di
tengah-tengah kita ada hamba Allah dan Rasul-Nya sesuai kehendak-Nya kemudian
ia naik ke langit.” Merekalah kaum muslimin.
Kelompok pertama dan kedua yang kafir akan mengalahkan
kelompok ketika yang muslim. Kelompok yang muslim itu pun sirna, sampai Allah
mengutus Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.”
Ibnu Katsir mengatakan bahwa hadits ini sanadnya shahih
sampai Ibnu 'Abbas. An Nasa-i meriwayatkan hadits ini dari Abu Kuraib dan dari
Abu Mu'awiyah serta semisalnya.3
Dari riwayat ini ada beberapa faedah yang dapat kita petik:
Setelah Isa diangkat ke langit, ada sebagian murid Isa (al
Hawariyyun) yang beriman dan sebagian lainnya kufur pada beliau.
Nabi Isa tidak mati dan tidak disalib, namun beliau diangkat
ke langit. Yang mati dan disalib adalah orang yang diserupakan dengan beliau.
Yang dibunuh dan disalib adalah orang yang diserupakan
dengan Nabi Isa, yaitu murid beliau yang setia pada beliau dan bukan murid Isa
yang pengkhianat. Namun yang tersebar di tengah-tengah kaum muslimin bahwa yang
diserupakan dengan Isa adalah muridnya yang pengkhianat. Kami tidak mengetahui
manakah dalil yang menunjukkan hal ini. Riwayat di atas jelas-jelas berkata lain.
Murid-murid Isa terpecah menjadi tiga golongan. Satu
golongan beriman yaitu meyakini bahwa Isa adalah hamba dan utusan Allah.
Sedangkan dua golongan lain kufur. Sebagian meyakini bahwa Isa adalah Allah.
Dan sebagian lainnya meyakini bahwa Isa adalah anak Allah. Yang menang ketika
itu adalah dua golongan yang kafir sedangkan golongan yang beriman musnah
sampai diutusnya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.
Al Qur'an Berbicara Tentang Turunnya Nabi Isa di Akhir Zaman
Ayat pertama: Allah Ta'ala berfirman,
وَإِنَّهُ لَعِلْمٌ لِلسَّاعَةِ
“Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan
tentang hari kiamat.” (QS. Az Zukhruf: 61)
Para ulama berselisih pendapat mengenai makna dhomir (kata
ganti) haa' dalam kalimat (وَإِنَّهُ). Sebagian ulama mengatakan bahwa kata
ganti haa' di situ adalah 'Isa bin Maryam. Sehingga makna kalimat,
“Sesungguhnya 'Isa di antara tanda datangnya hari kiamat”. Karena turunnya
kembali Isa ke dunia adalah tanda akan fananya dunia dan akan datangnya
kehidupan akhirat. Demikian penjelasan dari Ibnu Jarir Ath Thobari4. Kemudian
setelah itu Ibnu Jarir membawakan beberapa perkataan ulama pakar tafsir tentang
tafsiran ayat di atas.
Ibnu 'Abbas mengatakan bahwa yang dimaksud ayat tersebut
adalah turunnya Nabi 'Isa 'alaihis salam.
Mujahid mengatakan bahwa yang dimaksud ayat tersebut yaitu
di antara tanda datangnya hari kiamat adalah turunnya Isa bin Maryam sebelum
hari kiamat.
Qotadah mengatakan tentang maksud ayat tersebut adalah
turunnya Isa bin Maryam merupakan di antara tanda hari kiamat.
As Sudi, Adh Dhohak, dan Ibnu Zaid mengatakan perkataan yang
serupa.5
Ayat kedua: Firman Allah Ta'ala,
وَإِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ
قَبْلَ مَوْتِهِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا
“Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman
kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan
menjadi saksi terhadap mereka.” (QS. An Nisa': 159)
Mengenai ayat di atas terdapat dua tafsiran di kalangan
pakar tafsir.
Tafsiran pertama: “... kecuali akan beriman kepadanya (Isa)
sebelum kematiannya”, yang dimaksud sebelum kematiannya adalah sebelum kematian
Isa. Maksudnya adalah sebagaimana penjelasan Ibnu Jarir Ath Thobari, “Mereka
seluruhnya akan membenarkan Nabi Isa ketika ia turun ke dunia untuk membunuh
Dajjal. Sehingga ketika itu agama hanya ada satu yaitu agama Islam yang lurus,
agama Ibrahim.”6
Ibnu 'Abbas mengatakan bahwa maksud ayat tersebut adalah
sebelum kematian Isa bin Maryam.
Abu Malik mengatakan bahwa yang dimaksud adalah ketika Isa
bin Maryam turun, yaitu tidak ada satu pun ahli kitab yang tersisa kecuali
mereka akan beriman pada Nabi Isa.
Al Hasan mengatakan bahwa maksud ayat ini adalah sebelum
kematian Isa dan -demi Allah- Isa saat ini masih hidup, berada di sisi Allah.
Ketika beliau turun lagi ke bumi, semua pasti akan mengimani beliau.
Qotadah mengatakan maksud ayat ini adalah sebelum kematian
Isa dan jika beliau turun ke muka bumi, semua agama akan beriman pada beliau.
Ibnu Zaid mengatakan bahwa ketika Isa bin Maryam turun lagi
ke bumi, ia akan membunuh Dajjal. Lalu tidak akan tersisa lagi seorang pun
Yahudi kecuali akan beriman padanya.
Ath Thobari mengatakan, “Jika Isa turun ke muka bumi, maka
orang Yahudi akan beriman padanya.”
Tafsiran kedua: “... kecuali akan beriman kepadanya (Isa)
sebelum kematiannya”, yang dimaksud adalah sebelum kematian ahli kitab
tersebut.
Ibnu Jarir Ath Thobari menjelaskan, "Setiap orang yang
didatangi maut (kematian), jiwanya tidak akan lepas sampai jelas padanya kebenaran
dari kebatilan yang ada dalam agamanya."
Ibnu 'Abbas mengatakan tentang maksud ayat di atas bahwa
tidaklah seorang Yahudi itu mati kecuali mereka akan beriman kepada Isa.
Ibnu 'Abbas juga mengatakan bahwa tidaklah seorang Yahudi
itu mati kecuali ia akan bersaksi bahwa Isa adalah hamba dan utusan Allah,
walaupun ia dalam keadaan diancam dengan pedang.
Mujahid mengatakan tentang maksud ayat di atas bahwa setiap
ahli kitab akan beriman kepada Isa sebelum kematian ahli kitab tersebut.7
Syaikh 'Abdurrahman bin Nashir As Sa'di menjelaskan bahwa
menurut tafsiran ini, setiap ahli kitab yang akan didatangi maut (kematian), ia
telah jelas kebenaran sebenarnya. Ia pun akan beriman pada Isa 'alaihis salam,
akan tetapi iman ketika itu tidaklah manfaat karena itu hanyalah iman karena
terpaksa. Maka maksud ayat ini adalah sebagai ancaman bagi ahli kitab bahwa
mereka akan menyesal sebelum kematian mereka. Bagaimanakah lagi nasib mereka
pada saat dibangkitkan pada hari kiamat nanti?!8
Di antara dua tafsiran di atas yang lebih tepat adalah
tafsiran pertama. Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan,
"Tidak ragu lagi bahwa pendapat (tafsiran pertama)
itulah yang lebih tepat. Karena tafsiran ini adalah maksud dari konteks ayat
sebelumnya yang membicarakan mengenai keyakinan Yahudi bahwa mereka telah
membunuh Isa dan menyalibnya. Orang-orang Nashrani yang jahil pun membenarkan
hal ini. Lalu Allah memberitahukan bahwa keadaan senyatanya adalah tidak
demikian. Sesungguhnya yang dibunuh adalah yang diserupakan dengan Isa dan mereka
tidak mengetahui hal ini. Allah mengabarkan bahwa Isa akan diangkat ke langit,
beliau masih hidup dan akan turun sebelum hari kiamat sebagaimana diceritakan
dalam banyak hadits (hadits mutawatir)."9
فَإِذَا لَقِيتُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا فَضَرْبَ الرِّقَابِ
حَتَّى إِذَا أَثْخَنْتُمُوهُمْ فَشُدُّوا الْوَثَاقَ فَإِمَّا مَنًّا بَعْدُ
وَإِمَّا فِدَاءً حَتَّى تَضَعَ الْحَرْبُ أَوْزَارَهَا ذَلِكَ وَلَوْ يَشَاءُ
اللَّهُ لَانْتَصَرَ مِنْهُمْ وَلَكِنْ لِيَبْلُوَ بَعْضَكُمْ بِبَعْضٍ
وَالَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَلَنْ يُضِلَّ أَعْمَالَهُمْ
"Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di
medan perang) maka pancunglah batang leher mereka. Sehingga apabila kamu telah
mengalahkan mereka maka tawanlah mereka dan sesudah itu kamu boleh membebaskan mereka
atau menerima tebusan sampai perang berakhir. Demikianlah apabila Allah
menghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka tetapi Allah hendak menguji
sebahagian kamu dengan sebahagian yang lain. Dan orang-orang yang syahid pada
jalan Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal mereka. " (QS. Muhammad:
4)
Al Baghowi menjelaskan salah satu tafsiran ayat di atas,
"Mereka mengalahkan orang-orang musyrik dengan membunuh dan memenjara
mereka sampai seluruh agama yang ada memeluk Islam. Seluruh agama akhirnya
milik Allah. Dan setelah itu tidak ada lagi jihad dan tidak ada lagi
peperangan. Hal ini terjadi ketika turunnya Isa bin Maryam (di akhir
zaman)."10
Hadits yang Berbicara Tentang Turunnya Isa bin Maryam
Sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Katsir, hadits yang
membicarakan mengenai turunnya Nabi Isa di akhir zaman adalah hadits yang
mutawatir (mutawatir makna) yaitu terdiri dari banyak hadits dan membicarakan
satu maksud yaitu bahwa Nabi Isa akan turun menjelang hari kiamat.11
Dalam kesempatan yang lain, Ibnu Katsir rahimahullah
menjelaskan, “Hadits-hadits tersebut (yang membicarakan turunnya Isa di akhir
zaman, pen) adalah hadits yang mutawatir dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam dari riwayat Abu Hurairah, Ibnu Mas'ud, Utsman bin Abil 'Ash, Abu
Umamah, An Nawas bin Sam'an, Abdullah bin 'Amr bin Al 'Ash, Mujammi' bin
Jariyah, Abu Sarihah, dan Hudzaifah bin Usaid.”12
Di antara bukti dari hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam yaitu dari Abu Hurairah, beliau bersabda,
« وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ ، لَيُوشِكَنَّ أَنْ يَنْزِلَ
فِيكُمُ ابْنُ مَرْيَمَ حَكَمًا عَدْلاً ، فَيَكْسِرَ الصَّلِيبَ ، وَيَقْتُلَ
الْخِنْزِيرَ ، وَيَضَعَ الْجِزْيَةَ ، وَيَفِيضَ الْمَالُ حَتَّى لاَ يَقْبَلَهُ
أَحَدٌ ، حَتَّى تَكُونَ السَّجْدَةُ الْوَاحِدَةُ خَيْرًا مِنَ الدُّنْيَا وَمَا
فِيهَا » . ثُمَّ يَقُولُ أَبُو هُرَيْرَةَ وَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ ( وَإِنْ
مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلاَّ لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ وَيَوْمَ
الْقِيَامَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا )
“Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya. Sebentar lagi Isa
bin Maryam akan turun di tengah-tengah kalian sebagai hakim yang adil. Beliau
akan menghancurkan salib, membunuh babi, menghapus jizyah (upeti)13, harta
semakin banyak dan semakin berkah sampai seseorang tidak ada yang menerima
harta itu lagi (sebagai sedekah, pen), dan sujud seseorang lebih disukai
daripada dunia dan seisinya.” Abu Hurairah lalu mengatakan, “Bacalah jika
kalian suka:
وَإِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ
قَبْلَ مَوْتِهِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا
“Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman
kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan
menjadi saksi terhadap mereka.” (QS. An Nisa': 159)”14
Dari Jabir bin 'Abdillah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda,
لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِى يُقَاتِلُونَ عَلَى
الْحَقِّ ظَاهِرِينَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ - قَالَ - فَيَنْزِلُ عِيسَى ابْنُ
مَرْيَمَ -صلى الله عليه وسلم- فَيَقُولُ أَمِيرُهُمْ تَعَالَ صَلِّ لَنَا.
فَيَقُولُ لاَ. إِنَّ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ أُمَرَاءُ. تَكْرِمَةَ اللَّهِ
هَذِهِ الأُمَّةَ
“Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang berperang
memperjuangkan kebenaran dan meraih kemenangan hingga hari kiamat.” Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam pun mengatakan, “Kemudia Isa bin Maryam turun ke
muka bumi. Lalu pemimpin mereka-mereka tadi mengatakan pada Isa, “Jadilah imam
shalat bersama kami.” “Tidak. Sesungguhnya di antara kalian sudah menjadi
pemimpin bagi yang lain. Allah betul-betul telah memuliakan umat ini”, jawab
Isa.”15
Dan masih banyak sekali hadits-hadits yang membicarakan
mengenai hal ini, bahkan sampai derajat mutawatir (jalur yang sangat banyak).
Insya Allah akan dipaparkan lagi ketika penjelasan ciri-ciri Isa bin Maryam dan
misinya ketika turun kembali ke muka bumi.
Berita Turunnya Isa di Akhir Zaman Menjadi Konsensus Para
Ulama
Di samping beberapa ayat Al Qur'an dan hadits membenarkan
bahwa Isa bin Maryam akan turun di akhir zaman, turunnya beliau ke muka bumi
juga didasari pada ijma' (konsensus atau kesepakatan) ulama. Yang menyelisihi
pendapat ini hanyalah orang yang “nyleneh” perkataannya dan tidak perlu
dianggap.
As Safarini mengatakan, “Umat Islam telah sepakat bahwa Isa
betul-betul akan turun kembali dan tidak ada satu pun yang menyelisihi pendapat
ini. Yang mengingkari hal ini hanyalah para filosof dan kelompok yang
menyimpang. Mereka-mereka ini sebenarnya tidak perlu dianggap perkataannya.
Para ulama telah menyepakati hal ini dan mereka yakini bahwa Isa akan berhukum
dengan syariat Muhammad dan bukan membawa ajaran baru yang berdiri sendiri
ketika ia turun dari langit.”16
Setelah pemaparan berbagai dalil tadi, maka hal ini
menunjukkan bahwa turunnya Nabi Isa ke muka bumi setelah sebelumnya diangkat ke
langit adalah suatu keniscayaan. Sehingga orang-orang yang menafikan dan tidak
meyakini hal ini sangat jauh dari kebenaran.
Wallahu a'lam
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal (dengan sedikit edit)
Artikel Rumaysho.com
Diselesiakan di Panggang-Gunung Kidul, 30 Muharram 1431 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar