Halaman

Jumat, 25 Januari 2013

"Kalau Jin makhluk halus apa wudhunya air halus"?

Ustadz Abdullah Thufail rahimahullah (pendiri MTA) mengajarkan Jin adalah ada dan berupa makhluk halus tapi sekarang Pak Kino mengatakan "kalo Jin makhluk halus apa wudhunya air halus"?

Syaikh Fauzan hafizhohullah memberikan jawaban,
Mengingkari keberadaan jin adalah suatu kekufuran yang membuat seseorang murtad dari Islam.

Senin, 21 Januari 2013

PERBEDAAN PEMAHAMAN MEKANISME MASUK SURGA DAN NERAKA

SEDIKIT KRITIK DAN ULASAN  UNTUK  TULISAN SI FULAN TENTANG: PERBEDAAN PEMAHAMAN MEKANISME MASUK SURGA DAN NERAKA
Dia menulis sebagai berikut :
Ahlussunnah 1 berdasarkan hadist2 berpendapat:

* Orang beriman tapi berdosa besar dihukum dulu di neraka untuk membersihkan dosanya, lalu dikeluarkan dari neraka & dimasukkan ke surga.

Ahlussunnah 2 berdasarkan ayat2 Allah bependapat:
 
*Orang beriman yang berdosa besar dan atau dosa kecil:
1.  Ditimbang amalnya berdasarkan catatan amal dengan timbangan yg  tepat (QS 21:47)

2. Kalau timbangan kebaikannya  berat (lebih berat timbangan kebaikan dari timbangan kejelekannya) maka dia beruntung alias masuk surga:
"Barang siapa yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan." (QS 23: 102)

3. Kalau Timbangan kebaikannya ringan alias lebih berat keburukannya maka dia MERUGIKAN DIRI SENDIRI DAN MASUK NERAKA KEKAL DI DALAMNYA:
"Dan barangsiapa yang RINGAN timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka KEKAL di dalam neraka Jahanam."(QS 23: 103)

Kamis, 17 Januari 2013

SEMUA AKAN MEMASUKI NERAKA

Allâh Ta’ala berfirman:
وَإِن مِّنكُمْ إِلاَّ وَارِدُهَا كَانَ عَلَىٰ رَبِّكَ حَتْماً مَّقْضِيّاً
ثُمَّ نُنَجِّى ٱلَّذِينَ ٱتَّقَواْ وَّنَذَرُ ٱلظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيّاً
71. dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.
72. kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam Keadaan berlutut. (Q,S Maryam:71-72)

PENJELASAN AYAT :

Ayat ini (ayat pertama) merupakan kabar berita dari Allah Azza wa Jalla kepada seluruh makhluk ; baik orang-orang yang shaleh ataupun durhaka, Mukmin maupun orang kafir. Setiap orang akan mendatangi neraka. Ini sudah menjadi ketentuan Allah Azza wa Jalla dan janji-Nya kepada para hamba. Tidak ada keraguan tentang terjadinya peristiwa itu. Allah Azza wa Jalla pasti akan merealisasikannya. [1]

Rabu, 16 Januari 2013

CUKUPKAH HANYA AL-QUR’AN SEMATA ? (MEMBEDAH PAHAM QUR’ANIYYIN)


Hendaknya seseorang segera memohon ampun kepada Allah jika ia memiliki keyakinan sebagaimana yang didengungkan oleh Abdullah Chakrawaali dalam Majalah Isyaatul Qur’an III / hal. 49, ia berkata : "Sesungguhnya Al-Majid (Al-Qur’an) telah menjelaskan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam agama ini dengan terperinci dan terjelaskan dari semua aspeknya. Maka apa butuhnya kita terhadap wahyu yang khafi (tidak tertulis) dan kepada As-Sunnah ?" Ucapan seperti ini adalah racun yang disuntikkan oleh kaum salibis untuk meruntuhkan Islam. Anehnya, orang-orang yang berpikiran seperti ini menamakan diri mereka Qur’aniyyin (ahlul qur’an). Sidang pembaca yang budiman, saatnya antum melihat bagaimana sikap Al-Qur’an sendiri terhadap mereka. Ikutilah untaian wacana berikut ini, untuk mengetahui kedudukan As-Sunnah, dan mengetahui pula penyimpangan pola pikir yang berusaha menggeser As-Sunnah sebagai sumber hukum.

Jumat, 04 Januari 2013

Orang Mukmin Yang Berdosa Yang Masuk Ke Dalam Neraka Akan Keluar Dengan Syafaat


Inkar sunnah berkeyakinan bahwa orang mukmin yang berdosa yang sudah masuk ke dalam neraka tidak akan pernah bisa keluar dari neraka dengan syafaat. Mereka berdalil dengan ayat-ayat Al-Qur’an berikut:

Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka, mereka dikembalikan ke dalamnya dan dikatakan kepada mereka: "Rasakanlah siksa neraka yang dahulu kamu mendustakannya."(QS. As-Sajdah: 20)
“Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka.” (QS. Al-Baqarah: 167)
“Mereka ingin keluar dari neraka, padahal mereka sekali-kali tidak dapat keluar daripadanya, dan mereka memperoleh adzab yang kekal.” (QS. Al-Maidah: 37)
“Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafa'at dari orang-orang yang memberikan syafa'at.” (QS. Al-Muddatstsir: 48)


Mereka yang berpegang pada zhahir ayat-ayat ini saja maka akan menolak hadits-hadits tentang dikeluarkannya orang mukmin dari neraka dengan syafaat walaupun derajat hadits tersebut mutawatir. Berikut beberapa hadits tentang dikeluarkannya orang mukmin dari neraka: