Halaman

Jumat, 08 Desember 2017

APAKAH TERMASUK GHIBAH YANG HARAM DENGAN MEMBONGKAR KEBURUKAN SEORANG DA’I YANG MENYIMPANG..?

Syaikh Utsaimin rahimahullah berkata :

الإنسان لو اغتاب شخصا داعية سوء وعينه باسمه ليحذر الناس منه، فإن هذا لا بأس به، بل قد يكون واجبا عليه، لما في ذلك من إزالة الخطر على المسلمين، حيث لا يعلمون عن حاله شيئا.

“Seseorang seandainya dia mengghibahi seorang da’i yang jahat (menyimpang) dan menyebutkan namanya agar orang lain mewaspadainya, maka sesungguhnya hal ini tidak mengapa, bahkan bisa menjadi wajib atasnya, karena pada perbuatan tersebut terdapat upaya melenyapkan bahaya yang mengancam kaum muslimin, karena mereka tidak mengetahui tentang keadaan da'i yang jahat tersebut” (Nuurun Alad Darb, kaset no. 158 side A)

Minggu, 09 April 2017

SELEKTIF MENCARI GURU

Ketika seseorang sakit, ia akan mendatangi dokter, tidak mendatangi insinyur, dan dokternya pun sesuai dengan sakit yang diderita, bukan asal dokter dan ia pun akan mencari yang spesialis dari sekian banyak dokter...

Ketika seseorang mencari pasangan hidup, maka ia pun betul-betul memilih calon yang baik...

Ketika seseorang mencari barang, ia pun akan selektif dalam memilih...

Dan seterusnya, memilih, melihat-lihat dan selektif sesuatu yang wajar bahkan ia dituntut ketika untuk sebuah kebaikan...

Tetapi aneh tapi nyata dalam perkara Din (agama), banyak diantara kita yang tidak selektif mencari guru, padahal orang-orang terdahulu sangat selektif mencari guru...

Mukmin Masuk Neraka, Mustahil Masuk Surga Bagai Unta Masuk Lubang Jarum?

Ada kalangan di negeri kita yang menjadikan dalil surat Al-A’raf ayat 40 sebagai pendukung keyakinannya bahwa orang muslim yang sudah masuk neraka tidak akan keluar-keluar lagi.
Dalilnya,

إِنَّ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآَيَاتِنَا وَاسْتَكْبَرُوا عَنْهَا لَا تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَلَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُجْرِمِينَ

“Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan.” (QS. Al-A’raf: 40)

Kesimpulan kalangan tersebut, orang mukmin yang sudah masuk neraka tidak akan keluar-keluar darinya bagaikan unta yang masuk dalam lubang jarum.

Benarkah itu?

BOLEHKAH MENJELASKAN KEKELIRUAN SEORANG DAI DI MEDIA UMUM?

Asy-Syaikh DR Shalih bin Fauzan Al Fauzan hafizhahullah

[ Pertanyaan ]
Ahsanallahu ilaikum, apakah termasuk manhaj salaf apabila salah seorang da’i keliru dan menyelisihi manhaj salaf, untuk dijelaskan kesalahannya melalui media media informasi dan risalah risalah?