Halaman

Senin, 18 Februari 2013

Syubhat Berbahaya Dr. Abdurrahman Suparno "Ucapan Nabi SAW Sebagai Manusia Biasa Yang Bisa Salah"

Abdurahman suparno menulis status ini dlm akun FB-nya :

BEDA SALAFI DARI MTA (Setahu saya/abdurrahman suparno):

1. Salafi percaya bahwa semua tutur kata rasulullah saw adalah wahyu dg dalil qs 53: 3-4 "dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)," Maka semua yg diharamkan menurut lisan nabi saw juga haram untuk semua umat islam. 

MTA memahami yang namanya wahyu Allah dlm ayat itu adalah Al Qur'an spt dijelaskan oleh QS 69: 40; 38: 29 dll dan hadist qudsi (wahyu dg redaksi bahasa nabi saw), selebihnya adalah UCAPAN NABI SAW SBG MANUSIA BIASA YG BISA SALAH. Perbedaan ini bisa bermuara jauh beda dalam memahami banyak ayat dan hadist. (Jangan bilang mta sama dengan salafi. sama semangat kembali kpd qrn n snh, tp beda cara memahaminya shg beda pula muaranya.)

2. Salafi memegang pendapat nabi, sahabat, tabi'un dan tabi'uttabi'in sebagai dalil dg dasar sebaik2 kurun adalah kurunku lalu sesudah itu lalu sesudah itu.(al hadist) Meskipun dalam istilah musthalah hadist pendapat sahabat itu hadistnya MAUQUF (artinya terhenti, tidak sampai Nabi (red)) n pendapat tabi'in n di bawahnya itu hadist MAQTHU' (artinya terpotong (red)). 

MTA hanya memakai pendapat nabi dan sahabat dg dasar gol yg selamat itu adalah gol yg aku dan para sahabatku ada pada mereka. (al hadist). Pendapat sahabat dipegang krn kl ada yg salah masih ada rasulullah saw yg meluruskan n masih ada wahyu yg turun unt mengoreksi. Para sahabatpun di masa nabi banyak yg berbeda dalam memahami ayat. Tp untungnya masih ada nabi dan wahyu yg turun meluruskan mrk. Jaman tabi'in n tabi'uttabi'in sudah tidak ada nabi lagi n tak ada lagi wahyu yg mengoreksi kesalahan mrk. Mrk jg manusia bisa salah.

Kewajiban umat Islam adalah mengikuti firman Allah (Al Qur'an) menurut pemahaman Nabiyullahi saw. Pendapat para sahabatpun yg dipakae adl yg sesuai dengan pendapat nabi. Pendapat tabi'un, tabiuttabi'in atau 'ulama lain yg dipakai adalah yg sesuai dengan pendapat nabi saw. Kalau ada KATANYA pendapat nabi saw tapi kok bertentangan dengan QUR'AN maka PATUT DICURIGAI bahwa itu bukan pendapat Nabi saw, karena Nabi saw tidak mungkin menyelisihi Al Qur'an........" PENDAPAT PAK TANI YG SESUAI QUR'AN LEBIH BERHARGA DARI PADA PENDAPAT 'ULAMA YG BERTENTANGAN DENGAN QUR'AN......qur'an itu mudah maka jangan dipersulit....Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?(Qs 54: 17 dll)....Ayat mutasyabihat itu cuma sedikit..... DENGAN RENDAH HATI, MOHON KALAU SAYA SALAH DIKOREKSI. Wallahu a'lam

SANGGAHAN :
(Abu Mundzir Al-ghifary)


UCAPAN pak ustadz suparno:"ucapan nabi saw sbg manusia biasa yg bisa salah"
Ini adalah ucapan yg bathil. Jika rasulullah salah tentu langsung ditegur oleh Allah Azza wa Jalla. Terbukti dengan berbagai ayat yg mengabarkan hal ini sbagaimana asbabunnuzulnya surat ABASA.


Maka ucapan bathil ini sungguh datang dari aqal sndiri yg telah dibimbing hawa nafsu utk mengatakannya. PADAHAL tdk ada satupun sahabat yg mengatakan hal ini. 
Dan justru yg mengatakan hal ini adalah datang dari seorang kafir quraisy
أَخْبَرَنَا مُسَدَّدٌ، حَدَّثَنَا يَحْيَى، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ الْأَخْنَسِ، قَالَ: حَدَّثَنِي الْوَلِيدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ يُوسُفَ بْنِ مَاهَكَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو، قَالَ: كُنْتُ أَكْتُبُ كُلَّ شَيْءٍ أَسْمَعُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُرِيدُ حِفْظَهُ، فَنَهَتْنِي قُرَيْشٌ، وَقَالُوا: تَكْتُبُ كُلَّ شَيْءٍ سَمِعْتَهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَشَرٌ يَتَكَلَّمُ فِي الْغَضَبِ وَالرِّضَاءِ؟ فَأَمْسَكْتُ عَنْ الْكِتَابِ، فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَوْمَأَ بِإِصْبَعِهِ إِلَى فِيهِ، وَقَالَ: " اكْتُبْ، فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، مَا خَرَجَ مِنْهُ إِلَّا حَقٌّ "
Telah mengkhabarkan kepada kami Musaddad : Telah menceritakan kepada kami Yahyaa, dari ‘Ubaidullah bin Al-Akhnas, ia berkata : Telah menceritakan kepadaku Al-Waliid bin ‘Abdillah, dari Yuunus bin Maahik, dari ‘Abdullah bin ‘Amru, ia berkata : “Dulu aku aku menulis semua yang aku dengar dari Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam untuk aku hapalkan. Namun orang-orang Quraisy melarangku. Mereka berkata : ‘Engkau menulis semua yang engkau dengar dari Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, sedangkan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam hanyalah manusia biasa yang berbicara dalam keadaan marah dan ridlaa ?’. Akupun berhenti menulis, dan kemudian aku sebutkan hal itu kepada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Beliau mengisyaratkan dengan jarinya ke mulutnya seraya bersabda : ‘Tulislah. Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya. TIDAKLAH KELUAR DARINYA MELAINKAN KEBENARAN” [Diriwayatkan oleh Ad-Daarimiy no. 501; shahih. Diriwayatkan juga oleh Ahmad 2/164 & 192, Al-Haakim 1/105-106, dan yang lainnya].

Maka jelas bahwa yg dikatakan ustadz suparno adalah hasil olah aqal manusia saja, dan justru yg mengatakannya adalah kaum kafir quraisy. 

Surat annajm ayat 3-4 itu adalah makna umum yg sudah dijelaskan maknanya oleh rasulullah sholallahu'alaihi wassalam.
Sbagaimana sabda beliau "man 'amila 'amalan laisa 'alaihi amruuna fahuwa roddun".
Dlm hadits itu rasulullah hanya mengatakan "MAN 'AMILA 'AMALAN" yakni barang siapa yg mengerjakan perbuatan. 'amalan ditulis dlm bentuk NAKIRAH yg berarti masih umum, maka apakan boleh ini ditafsirkan dengan aqal saja yg mengatakan bahwa makna 'amalan dlm hadits itu "BERARTI semua perbuatan Rasulullah???"
JAWABNYA:"TENTU TIDAK"
Dalilnya adalah sabda rasulullah:"idza kaana syai'un fiy amridiinikum FAilayYA". Jika sesuatu itu urusan agama kalian maka kembalikanlah HANYA kepadaku SAJA".
Berarti yg dimaksud amalan perbuatan dlm hadits itu adalah amalan dlm urusan AGAMA, BUKAN dlm semua urusan.
Krna jika diartikan semua urusan maka tentu orang yg skarang pake komputer,pesawat,hp,motor,mobil dll tentu terlarang dgn hadits ini.

firman Allåh:
وَالنَّجْم إِذَا هَوَىٰ . مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَىٰ . وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَىٰ . إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَىٰ
Demi bintang ketika terbenam, kawanmu (Muhammad) TIDAK SESAT dan TIDAK PULA KELIRU. dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).
(an-najm: 1-4)

Ibnu Katsiir menafsirkan:
“Ayat ini merupakan kesaksian bahwa Råsulullåh shållallåhu ‘alayhi wa sallam berada diatas jalan yang lurus, mengikuti kebenaran dan bukan orang yang sesat.
Yang dimaksud dengan orang yang sesat adalah orang-orang yang menempuh jalan menyimpang TANPA ILMU. Dan orang yang keliru adalah orang yang mengetahui kebenaran, tetapi ia menyimpang darinya dengan sengaja.
Allåh membersihkan Råsul dan syari’atNya dari kemiripan orang-orang yang sesat, seperti orang-orang nashrani dan jalan-jalan orang (yang keliru dan dibenci/dimurkai, seperti orang) yahudi. Mereka (orang yahudi) mengetahui kebenaran, tetapi menyembunyikannya dan mengamalkan hal yang sebaliknya.

Adapun beliau shållallåhu ‘alayhi wa sallam dan syari’at yang agung yang dengannya Allåh mengutusnya, berada dipuncak kelurusan, keseimbangan dan kebenaran.
Karena itu Allåh berfirman:
وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَىٰ
dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. .
Yakni, Beliau shållallåhu ‘alayhi wa sallam SAMA SEKALI TIDAK MENGUCAPKAN sesuatu berdasakan hawa nafsu dan kepentingnnya.
Allåh berfirman:
إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَىٰ
Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)
Yakni, Råsulullåh hanya mengatakan apa yang diperintahkan kepadanya untuk disampaikan kepada manusia DENGAN SEMPURNA, APA ADANYA, TANPA PENGURANGAN dan PENAMBAHAN. 

Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari ‘Abdullah bin Amr, (ia) berkata:
Dahulu aku menulis semua yang aku dengar dari Rasulullah untuk kuhafalkan, namun Quraish melarangngku seraya mengatakan: Apakah engau menulis segala sesuatu, padahal Rasulullah adalah seorang manusia yang berbicara ketika marah dan ridha?! Akupun menahan diri dari penulisan sehingga aku mengadukannya kepada Rasullalh, lantas beliau mengisyaratkan dengan jarinya ke mulutnya seraya bersabda: 
اكْتُبْ, فَوَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ مَا يَخْرُجُ مِنْهُ إِلاَّ حَقٌّ
Tulislah, Demi Dzat Yang jiwaku berada di tanganNya, tidaklah keluar darinya (mulut Nabi) kecuali al-Haq (sesuatu yang jujur dan benar).
(Shahiih Tafsiir Ibnu Katsiir [VIII/586-587])

Maka yg disebut dlm surat annajm ayat 3-4 itu adalah bahwasannya perkataan Rasulullah dan perbuatan beliau, taqrir beliau (ASSUNNAH) adalah sesuai dengan WAHYU Allah Azza wa Jalla. Jadi ASSUNNAH tdk akan bertentangan dengan AL-QUR'AN.
Syubhat dari pak suparno ini tampak hanya utk mengelabuhi ummat agar bingung dengan otak atik aqalnya dengan kalimat2 pengandaian...kalau bgini maka begini, kalau begitu mka....Wah ini jelas bukan 'ilmu.

Mari kita fahami ayat2 alqur'an dengan bimbingan Rasulullah dan para sahabatnya. Peganglah hadits yg shahih dengan kuat agar kalian selamat dari ketersesatan Aqal manusia yg sangat terbatas.
Ilmu otak atik aqal spt ini sudah berhasil mnjauhkan ummat yg awam agar tdk berpegang pada hadits tetapi pada aqalnya saja dlm memahami alqur'an.

Sahabat yg jelas berasal dari Orang arab tulen yg bhasa arabnya njedak saja masih butuh penjelasan dari nabinya, lha orang2 ini apa lebih hebat dri para sahabat??
Maka dari itu Allah berfirman dlm surat Annahl:44, "Dan Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan" 

Nah jelaslah bahwa penjelasan itu adalah dari hadits2 nabi shalallahu'alaihi wassalam. 
Dan perkataan bahwa "wa khobarulwaahidi dhonniyyun" hadits yg ahad adalah DUGAAN/dhonny, ini dikatakan oleh dedengkotmu'tazilah, dan tdk ada ulama' ahlulhadits yg mengatakan hal ini.

Imam syafi'i telah membantah perkataan sesat ini dan beliau berkata;
"ijma'almuslimuuna qodiiman wahadiitsan'ala tatsbiiti khobarilahaadi walintihaa-i ilaihi" "Kaum muslimin sejak dahulu hingga skarang telah spakat atas menetapkan hadits ahad dan berhenti padanya"(Ar-Risalah), juga dikuatkan oleh imam ibnu hajar atsqolani, ibnu abil izz, syaikh albani dll.
Nah jelas omongan yg mengatakan bhwa hadits shohih hanyalah dhonny/dugaan sjaa, berarti ragu2 terhadap hadits nabi. 
Dibuktikan dengan perkataannya yg rancu "PENDAPAT PAK TANI YG SESUAI QUR'AN LEBIH BERHARGA DARI PADA PENDAPAT 'ULAMA YG BERTENTANGAN DENGAN QUR'AN."
ini adlah utk menggiring pembaca agar memahami bahwa ulama' ahlulhadits (yg dikatakan suparno alkadzab ini sebagai orang orang yg pendapatnya bertentangan dengan qur'an) adalah lebih buruk dari pada PAK TANI yg memahami langsung AL-QUR'AN dengan aqalnya. Jadi PAK TANI yg memahami qur'an dngan aqalnya sperti pemahaman suparno ini dikatakan lebih Berharga daripada ulama' ahlulhadits. Na'udzubillahi min dzalik.
Smoga Allah Azza wa Jalla menunjukki pak suparno agar dia bertaubat dengan sebenarbenarnya.

Sungguh syubhat yg sangat berbahaya. Berhati hatilah wahai saudaraku semuanya dari orang ini. Barokallohufiykum.

19 komentar:

  1. Pandu Al Haazim mau tny tadz..ulama memahami alqur'an hadist apa juga tdk dg akal? Kan juga manusia.
    Ngapunten org awam
    9 jam yang lalu melalui seluler · Suka

    Abu Mundzir Alghifary Dengan aqal, tetapi yg terlarang adalah bila aqal mendahului keduanya.
    Jika aqal sudah berani membuang hadits maka inilah yg terlarang. Berikut ana buatkan gambaran mudahnya:

    AHLUSSUNNAH:
    ALQUR'AN =====> AL-HADITS (dgn pmahaman salafussholih) ====> AQAL MEMAHAMI

    INKARUSSUNNAH:
    ALQUR'AN =====> AQAL MEMAHAMI =====> MEMBUANG AL-HADITS

    maka inilah yg terjadi pada inkarussunnah. Walaupun trkadang ada jenis inkarussunnah yg sebagian mau menerima hadits tetapi hanya yg cocok bagi aqalnya. Nah model cok galicok spti ini tidak dianggap dalam Agama kita yg mulia ini. Barokallohufiykum.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan ikut bingung ...............jika benar benar awam..............bila benar benar untuk alloh pasti akan peroleh pembimbing yang benar.

      Hapus
  2. Pandu Al Haazim Kok sekarang yg dikritik MTA terus to tadz? Cb tabayun dl.dg datang ke kajian ahad pg di mangkunegaran..ktmu ustad e mta lngsng.
    Indahnya kalau sesama islam saling berkasih sayang.
    Padahal bnyk yg lbh jelas2 memakai akal udel dwe dlm beribdah ..
    Misal kelmpok yg slalu merayakan kematian, 40hrdst.
    Saudara qt yg di Muhamadiyah, PKS, HISBUT TAHRIS, NU,dll Tdk njenengan kritik..
    Yang maksiat bnyk.kok malah menyerang yg sesama muslim...
    Jangan2 nafsu dan krikil kcil di hati yg berperan ..
    'afwn .cm pendapat..
    47 menit yang lalu melalui seluler · Suka

    Abu Mundzir Alghifary Pandu Al Haazim.
    Yg berdiskusi dengan saya di atas adalah DR. Abdurrahman Suparno, itu adalah diskusi saya dengan beliau yg ke 4. Sdangkan diskusi yg ke 1,2,3 insyaAllah akan saya tampilkan juga.
    TABAYUN bagaimana, ini yg ngomong adalah orangnya sendiri yaitu abdurrahman suparno sendiri dengan saya langsung jadi tdk ada perantaranya. Dan dengan omongannya itulah jelas gamblang bagaimana penyimpangan pemahamannya. Tabayun itu jika yg ngomong adalah orang lain yg fasiq shingga kita perlu tabayun dengan yg bersangkutan. Ini berbeda mas, krna ini orangnya sendiri yg berdiskusi langsung dengan saya. Dan sudah kesekiankalinya orang ini mencampakkan hadits walaupun shohih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. berbagai cara orang meyakinkan pemahamanya kepada orang.........terpenting dengan cara yang diridhoi alloh .....tanya pada niat hati........

      Hapus
  3. Abu Mundzir Alghifary Pandu Al-Haazim.. Jika berdakwah maka saya mendakwahi semua golongan bukan MTA saja. Lihat di blog saya: http://abumundziralghifary.blogspot.com dan disana tertuang berbagai macam tulisan yg mengupas kesyirikan, kebid'ahan dan penyimpangan2 yg lain.
    Saya juga aktif berdakwah di masjid2 umum, juga berdiskusi dan bahkan jidal dengan para pelaku bid'ah dan kesyirikan, tentu hal spt itu adalah hal biasa dalam berdakwah. Yaa mungkin anda sudah kena penyakit JATUH CINTA dengan MTA ini shingga pembelaan andalah yg tampak berlebihan.
    Intinya kebid'ahan itu janganlah difahami hanya TAHLILAN, YASINAN, NYADRAN, dll tetapi harus difaham scara menyeluruh. Dan kebid'ahan dalam bidang AQIDAH JAUH lebih berbahaya smisal: Tidak mau menggunakan hadits shohih bahkan mutawatir dalam memahami alqur'an, tidak mau mengimani halal haram yg dinyatakan oleh hadits shohih skalipun, tidak mengimani bahwa adanya jahanamiyuun. Tidak mengimani bahwa jin bisa masuk dalam tubuh manusia (kesurupan). Tidak mengimani bermanfaatnya syafaat yg diizinkan oleh Allah melalui rasulullah, al afrath, malaikat, syuhada' dll.
    Mengimani bahwa orang muslim yg masuk neraka kekal sbagaimana orang kafir, mengimani bahwa orang yg melakukan dosa besar adalah berada pada kedudukan antara iman dan kafir, membatasi sifat wajib bagi Allah hanya 20 dst,.
    Jadi banyak yg harus kita jelaskan pada ummat. Agar mereka tdk keliru dalam memahami agama ini.

    BalasHapus
  4. Abu Mundzir Alghifary Pandu Al-Haazim hadakumulloh...Lihatlah begitu banyak penyimpangan2 dalam aqidah yg sangat berbahaya, dan ini mengeluarkan yg meyaqininya dari pemahaman ahlussunnah, sperti mengingkari atau mentakwil sifat sifat Allah dengan cara yg keliru. Atau bahkan membuang sifat2 Allah. Tidak meyaqini Allah punya tangan, mata, atau tidak meyaqini Allah di atas 'arsy...
    Nah bagaimana dengan anda??? jika anda memiliki hujjah coba anda paparkan di sini. Jika anda benar saya akan ruju' pada pendapat anda. Tapi jika anda tidak punya hujjah yg cukup maka simak sajalah dan ambil fa'idahnya . Smoga Allah memudahkan anda agar memahami agama dengan jalan yg benar. Barokallohufiykum.

    BalasHapus
  5. Abu Mundzir Alghifary Dr. abdurrahman s. ini adalah da'i MTA yg telah ceramah melanglangbuana di berbagai penjuru bahkan di luar negeri. Dan beliau di eluelukan pengikutnya sebagai orang yg pandai/'alim dalam agamanya sehingga perkataanya di amini oleh para pengikut MTA yg jumlah nya mencapai ribuan. Padahal sbenarnya orang yg ngaji di MTA itu hanyalah orang orang yg sangat membutuhkan 'ilmu agama. Tetapi karena yg dia dapati adlh ustadz2 yg spt itu maka itulah ilmu yg mereka fahami. Maka dengan menashihati, menkritik kekeliruan2 penyimpangan2 mereka spt ini mudah mudahan mereka ada yg mau mempelajari dan mengkoreksi pemahaman2 mereka yg keliru selama ini.
    Dan janganlah bila diingatkan lantas senantiasa mengatakan: tabayunlah, jangan merasa benar sndiri, 'amalanmu ya amalanmu 'amalanku ya amalanku, janganlah agama ini diperdebatkan, biarlah Allah yg menjadi hakim kita maka sudahlah tdk usah jadi masalah, biarlah di akhirat mana dari kita yg benar...dst...dst..
    Sungguh terlihat bahwa sbenarnya omongan2 spt itu hanyalah ingin menghindar saja dari pembahasan pokok yg menyangkut agama ini. Maka hndaknya muhasabahlah, dan ruju'lah kepada dalil bila memang mengakui bahwa yg difahami ada kekliruan. Begitu malah lebih baik daripada ngeyel tapi hanya dengan aqalnya.
    Atau yg menasihati disuruh harus datang ke solo ...wah ini model dalil dari mana??
    Apakah anda yg mengetahui kesesatan Barack Obama anda tdk boleh membeberkan kesesatannya agar umat berhati hati dengan omongannya??? apakah untuk meluruskannya anda harus datang ke AMERIKA????
    Atau anda lihat bashar al asad yg dholim itu, diakan muslim jadi saudara kita ...apakah lantas anda harus datang ke negaranya sana untuk meluruskan pemahamannya???
    Jawabnya adalah TIDAK ada dalil yg mwajibkan spt itu. Tapi justru da'wah itu disampaikan semampu kita dan membantah kebid'ahan, kesyirikan adlah diperintahkan Allah dan RasulNya.
    Rasulullah bersabda: Itaqillaaha haitsu maakunta..
    "bertaqwalah dimanapun kalian berada"
    Abdulllah bin mas'ud berkata: "aljama'ah : maa wafaqolhaqqo wa inkunta wahdaka" aljama'ah adalah apa apa yg mencocoki kebenaran walaupun kamu seorang diri".
    Barokallahufiykum.

    BalasHapus
  6. Mau tanya aja pak. Di paragraf awal bagian sanggahan dinyatakan 'pernyataan kafir quraisy'. Dan dalam sanadnya, penyebutannya menggunakan kata 'Rasulullah'. Apakah semua Quraisy diselisihi? Dalam tarikh2, kaum kafir tidak pernah mau menyebut Rasulullah Muhammad saw dengan Rasulullah, melainkan Muhammad saja. Trims

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mereka berkata : ‘Engkau menulis semua yang engkau dengar dari Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, sedangkan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam hanyalah manusia biasa yang berbicara dalam keadaan marah dan ridlaa ?’ adalah matan dari Periwayat Hadist ‘Ubaidullah bin Al-Akhnas yang menceritakan ulang (tidak langsung) ucapan kaum Quraisy..

      Hapus
    2. Bagaimanakah dengan kejadian ketika penentuan basecamp saat perang Badar? Rasulullah menentukan satu tempat tetapi salah seorang sahabat mengusulkan tempat lain yg lebih strategis, dekat sumur. Sebelum mengusulkan, Rasulullah saw ditanya sahabat tadi,"itu petunjuk Allah atau bukan ya Rasul?" Yg saya temukan teguran Allah terkait prang Badar adalah untuk tawanan perangnya. jzk

      Hapus
    3. abbas, lumayan logika panjenengan. Tidak salah lagi jadi siswa MTA, muridnya Dr. Suparno.
      Sebenarnya pernyataan panjenengan sudah mampu memisahkan dua permasalahan yang berbeda. Satu sisi masalah dunia, sisi lain masalah syari'at (agama mengatur). Masalah strategi perang, masalaah mencangkokan/stek pohon kurma... tentu panjenengan sudah tahu.
      Coba panjenengan fikir, risalah Islam itu turun lewat beliau, maka dalam beberapa kesempatan kekeliruan beliau ditegur langsung oleh Allah (sbg asbab turun syari'at/ayat). Nggih tho? Pertanyaannya, mungkinkah Rasulullah berbicara masalah yang ghaib (syafa'at, shirat, dajjal, ...dll), masalah syari'at (halal haram) Allah diamkan dalam kekeliruan? Bodoh sekali yang mengatakan 'mungkin'!
      Mudah2an panjenengan tidak seperti gelas yang sudah penuh!

      Hapus
    4. YTH mas anonim, dalam berdiskusi sebaiknya menggunakan nama jelas. Sebab, google sebagai pemilik blogspot, berhak menge-ban blog yang tidak jelas identitasnya. Soal pengajian, saya belajar dari mana saja, khudzil hikmata min ayyi wi'aain kharajat. Soal pak Suparno, saya sendiri malah belum pernah mndapat pengisiannya. Jadi, sebaiknya dikoreksi pandangan antum. Dalam pemahaman, bagi saya tidak harus mutlak sama dengan yg diajarkan, toh dari belajar sana-sini saya bisa menimbang dan memilih. Soal, menggunakan rujukan ulama terdahulu, saya sudah sampaikan sesuai kapasitas dan kewenangan, terlepas secara organisasi ada pilhan lain, minimal sudah saya sampaikan dan tidak lari dari masalah. Soal hal2 ghaib seperti yg antum sebut itu, saya percaya. Demikian dan jazakumullah.

      Hapus
    5. MaasyaAllaah... yassarakallaahu yaa akhiy sukarno fiy thalabil haq... Wa hadaakallaahu li haadzal manhaj..

      Hapus
  7. Syubuhat terbaru dari DR. Suparno di FB:
    1) Allah itu ganteng
    2) Bai'at(dg imam) itu masalah muamalah, dan tidak ada larangannya, maka boleh2 saja!
    Monggo ada yg mau komentar!

    BalasHapus
  8. Kalau DR Suparno di FB mengatakan Allah itu ganteng saya ragu,jangan jangan itu hanya plintiran anda untuk menjatuhkan dia. maaf lho....mas Abdullatief

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ilmu plintiran memang pernah saya dapat, tapi yang ini ora tak enggo.. silahkan saja di tabayun! Monggo ini saya copas dari FB apa adanya:
      Abdurrahman Suparno Slamet Riyadi: Sesungguhnya Allah itu 'ganteng', Dia menyukai 'kegantengan'
      19 Agustus pukul 20:25 · Suka

      Sekarang siapa yg pantes diragukan? Komentar saya atau keilmuan sang DR....?

      Hapus
  9. Pak Parno ini DR. di bidang apa to? maaf kok kelihatan kurang .... ?
    Beliau ini sedang menelanjangi diri sendiri tapi tidak sadar! Kalau dikatakan wahyu itu hanya al quran dan hadits qudsi, maka tentang kaifiyat shalat atau keimanan thp siksa kubur misalnya... adalah kreasi/buatan Nabi dong, atau Nabi tahu dg sendirinya dong? Apa iyaa...? Padahal banyak sekali ibadah2/dzikir yg dibangun bukan dg hadits qudsi!

    Kalau pendapat Nabi bisa salah, apalagi shahabat, tabi'in dan seterusnya... logikanya lebih yakin lagi bila pendapat DR. Suparno bisa salah! pendapat al ustadz bisa salah! Pertanyaanya, kenapa apa kata al ustadz sering ditelan mentah-mentah, sementara penjelasan para ulama harus dikembalikan kepada al ustadz! Apa ini......

    BalasHapus
  10. katakanlah (Muhammad), "wahai ahli kitab! janganlah kamu berlebih-lebihan dengan cara tidak benar dalam agamamu. dan janganlah kamu mengikuti keinginan orang-orang yang tersesat dahulu dan (telah) menyesatkan banyak (manusia), dan mereka sendiri tersesat dari jalan yang lurus." [Al Maidah : 77 ]

    BalasHapus
  11. Untuk saudara semua..pelajari kitab tauhid dari Ahlussunnah dan jauhi firqoh 2

    BalasHapus