Halaman

Senin, 07 April 2014

Syarat-Syarat Wajib Zakat Mal

Tidak tersembunyi bahwa ada sebagian ummat Islam yang menerapkan zakat tanpa nishab dan haul pada kelompoknya. Sebesar apapun harta dan penghasilan mereka, mereka wajib mengeluarkan zakat. Rumah dizakati, tanah dizakati, kendaraan dizakati, bahkan setiap pergantian dzat barang juga dizakati. Mereka mendasari pengamalan ini dengan membawa ayat wa mimmaa razaqnaahum yunfiquun (Al Baqarah 3) dengan mengambil 'jiwa zakat' (istilah mereka).
Sesuaikah apa yang mereka amalkan dengan apa yang diamalkan oleh Rasulullahi shalallahu 'alaihi wa sallam dan para shahabatnya? Melengkapi artikel kami sebelumnya Syarat-syarat Zakat, berikut kami ketengahkan tulisan Ustadz Kholid Syamhudi, Lc hafidhahullahu ta'alaa pada majalah As-Sunnah Edisi 06/Tahun XV/1432H/2011, semoga bermanfaat!

Selasa, 01 April 2014

Rujuk dari Kekeliruan Apabila Kebenaran Telah Nampak

Sifat ini merupakan kesempurnaan kewaraan dan kejujuran seseorang. Orang yang jujur tidak akan berdiri dengan kaki lemah dan goyah di hadapan dirinya ketika telah jelas kekeliruan padanya. Ia tidak akan membayangkan hal itu akan mengurangi kedudukannya dan tidak pula melemahkan kewibawaannya. Bahkan, ia akan bersegera memegang kendali kebenaran dan menggigitnya dengan gigi gerahamnya. Tentu saja, ini membutuhkan penghapusan hawa nafsu dan anggapan kesucian diri.

Rabu, 05 Maret 2014

SIKAP Tengah Ahlussunnah Kepada Ahlu Bid’ah

وعن بن عباس رضي الله عنهما ان النبي صلى الله عليه وسلم قال:أوثق عرى الإيمان : الموالاة في الله والمعاداة في الله , والحب في الله والبغض في الله عز وجل
 رواه الطبراني وصححه الألباني في صحيح الجامع ٢٥٣٩
Dari Ibnu Abbas radhiyallah ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Ikatan iman yang paling kuat adalah membela karena Allah, memusuhi karena Allah. Mencintai karena Allah dan  membenci karena Allah”
(Riwayat Imam Thabrani, dishahihkan al-Albani dalam Shahihul Jami’/2539)

Kamis, 09 Januari 2014

Ada Kaum yang Dikeluarkan dari Neraka Padahal Kaum itu Tidak Pernah Melakukan Kebaikan?

Tidak tersembunyi bahwa diantara saudara-saudara kita ini ada yang mengingkari adanya orang-orang yang akan dikeluarkan dari neraka setelah disiksa, dan dimasukkan ke surga. Mereka memahami syafa'at berbeda dengan apa yang difahami oleh salafush shalih. Mari kita simak tulisan ustadz Abul-jauzaa’, semoga ada yang bisa mengambil faedah. Barakallahu fiikum!