Halaman

Jumat, 28 Oktober 2016

JANGAN BERDUSTA!

Firman Allah (yg artinya) : Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta "ini halal dan ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung. (16: 116)

Kita sering mendengarkan ayat tersebut dipakai sebagai penguat bagi sekelompok orang yg hanya mengharamkan apa yg tertulis di al quran saja (yakni 4 macam makanan).

BENAR.. bahwa kita tidak boleh berbicara tentang halal haram berdasarkan hawa nafsu! Ini merupakan kedustaan yg nyata terhadap Allah, kerugian yg besar!

TERMASUK DUSTA atas nama Allah diungkapkan oleh syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, adalah menafsirkan nash al quran atau hadits TANPA ILMU DAN PENAFSIRAN PARA SHAHABAT BESERTA 'ULAMA. Beliau berkata, 'siapa yg berbicara tentang agama tanpa ilmu maka IA ADALAH PENDUSTA WALAUPUN IA SENDIRI TAK BERMAKSUD UNTUK BERDUSTA' (Majmu' fatawa 10/449)

Beliau juga menuturkan dg ungkapan yg lebih tegas lagi, 'siapa yg menafsirkan al quran dan hadits dg penafsiran yg tidak difahami oleh para shahabat dan tabi'in maka ia TELAH MELAKUKAN KEDUSTAAN terhadap Allah, MENYIMPANG dari ayat2 Allah, MEMALINGKAN KALAM ALLAH dari semestinya, dan membuka wasilah bagi orang2 sindiq (untuk menyelewengkan ayat2 Allah). INI ADALAH SESUATU YG KEKELIRUANNYA BEGITU JELAS DALAM ISLAM' (Majmu' fatawa 13/243)

1 komentar:

  1. Betapa kalo makanan haram hanya 4 hanya mengambil Quran, bangkai, darah, babi, sembelihan tanpa disebut Allah. Kalau hadis melarang hukumnya tidak sampai haram. Pemahaman menyimpang. Lha bangkai ikan apa juga haram Khan bangkai juga? Anjing jadi halal kalau bisa disembelih?

    BalasHapus