Halaman

Sabtu, 29 Desember 2012

SAUDARAKU, JANGAN SALAH SANGKA



Berbagai tanggapan masuk terkait blog ini, mulai dari sanjungan sampai cacian-cacian, begitu juga tuduhan-tuduhan dan kemarahan. Namun tidak sedikit yang memberikan dukungan, bahkan ada yang berharap agar tulisan saya dituangkan dalam bentuk buku. Puji syukur kepada Allah yang telah mengkaruniakan jalianan komunikasi yang baik walau lewat blog atau facebook, juga telepon.

Saudaraku, jangan salah sangka, aku mencintai kalian karena Allah. Terselip dalam do'a-do'aku agar kalian semua mendapatkan keni'matan sebagaimana saya berbahagia dengan keni'matan yang Allah berikan, yaitu ni'mat Islam dan Sunnah. Kalian saudaraku pada dasarnya adalah umat Islam yang punya ketaatan, kesungguhan, dan kecintaan akan hidup di atas bimbingan al-Quran dan Sunnah, sebagaimana sayapun bercita-cita agar menjadi seorang muslim yang hidup di atas bimbingan al-Quran dan Sunnah (dengan pemahaman salafush shalih). Namun qadarullah akhirnya kita berbeda jalan dalam memahami aqidah, manhaj, dan jama'ah.

Saudaraku, antum jangan salah sangka! Blog ini ada sebagai ungkapan pengalaman pribadi sekaligus upaya untuk menjelaskannya, dengan harapan ada manfaat bagi siapa saja yang mau mengambil manfa'at. Antum tidak perlu menumpahkan kemarahan-kemarahan, tuduhan-tuduhan, cacian dan gelaran-gelaran yang tidak pantas dibaca oleh siapapun! Sungguh sangat tidak bermanfa'at, bahkan mengandung dosa dan permusuhan. Maka dengan berbagai pertimbangan tulisan-tulisan tersebut tidak saya publikasikan.

Saudaraku, jangan antum salah sangka! Harapan saya agar antum yang sempat mampir ke blog ini mendapatkan manfa'at, berilah kontribusi yang positif baik dalam komentar, bertanya, ataupun membantah. Jangan mengabaikan kebaikan disetiap huruf tulisan kita! Karena tidak sedikit yang bertanya dengan indikasi pertanyaan nge-test, pertanyaan out off theme, pernyataan merendahkan, dan lain sebagainya. Semoga Allah mengampuni kesalahan-kesalahan kita!

5 komentar:

  1. pak bambang terus melangka dalam dakwa, untuk menerangi yg dalam kegelapan, semua cacian itu bisa, kita belum capek dalam dakwa tapi rosulullah capek dlam dakwa dgn berbagai cacian siksan dari kaum kafir, sy mendukung dakwa pak bambang terus berjuang ..salam ukuwah

    BalasHapus
  2. Saya pernah mengikuti majelis yang mengklaim bermanhaj salaf. dalam majelis tersebut dijelaskan bahwasanya sebagai seorang muslim, kita wajib taat pada ulil amri. dan dalam hal hal sebagai rakyat Indonesia, ulil amri yang dimaksud di sini adalah presiden RI. kemudian saya bertanya pada majelis tersebut: "lalu kenapa kita tidak boleh ikut memilih pemimpin lewat pemilu di Indonesia (golput), bukankah ikut serta dalam pemilu adalah satu bentuk ketaatan kepada ulil amri kita?". Namun dalam majelis tersebut saya belum mendapat jawaban yang memuaskan. Oleh karena itu saya mohon jawaban saudara yang notabene juga sebagai orang yang mengklaim diri bermanhaj salaf.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tentang boleh dan tidaknya ikut memilih dalam pemilu, ini termasuk masalah ijtihadiyah (yang dibangun di atas kaedah menimbang maslahat dan mafsadat). Sehingga masalah memberikan suara dalam Pemilu adalah masalah yang berbeda-beda tergantung dari waktu, tempat dan keadaan. Masalah ini tidak bisa dipukul rata untuk setiap keadaan (Fatwa terakhir dari Syaikh Sholeh Al Munajjid)

      Yang perlu kita garis bawahi adalah bahwa pemilu bukanlah jalan Islam untuk mengangkat pemimpin, sehingga tidak ada ketaatan kepada makhuq dalam bermaksiat kepada Allah. Wallahu a'lam

      Hapus
    2. Jadi, andaikata semua orang muslim di Indonesia mengikuti jejak anda dengan bermanhaj salaf. Berarti akan direlakan begitu saja pemerintahan negeri ini dikuasai oleh golongan kafir?

      Hapus
    3. bismillah, seandainya semua orang muslim diindonesia bermanhaj salaf maka demokrasi tidak berlaku diindonesia.

      Hapus