Dakwah Salaf bukanlah dakwah yang baru. Tetapi ia adalah dakwah Ahlus
Sunnah. Yaitu dakwah haq yang dilakukan para sahabat. Dakwah Salaf
mengajak ummat Islam berpegang kepada Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam, mengajak ummat untuk kembali kepada al-Qur`an dan as-Sunnah
menurut pemahaman Salafush-Shalih.
Minggu, 03 November 2013
Senin, 28 Oktober 2013
HANYA ADA SATU KEBENARAN (Mencari Kebenaran dalam Masalah Khilafiyah yang Kontradiktif)
Permasalahan ini penting untuk diketahui oleh setiap muslim, lebih-lebih mereka yang berkiprah di bidang dakwah. Sebenarnya, pembahasan ini memuat suatu kaidah yang sangat dikenal oleh ulama salaf, tetapi menjadi asing di masa sekarang ini.
Kaidah itu berbunyi : Kebenaran itu satu. Kaidah ini berlaku dalam masalah-masalah ijtihadiyah yang diperselisihkan oleh ulama ahlus sunnah wal jama’ah.
Diharapkan risalah ini dapat menjadikan kita untuk mudah rujuk kepada kebenaran dalam masalah khilafiyah ijtihadiyah dan membuang sikap taklid buta serta tidak tabu untuk membicarakan masalah khilafiyah. Kedua diharapkan dari risalah ini agar kita toleran dengan saudara-saudara kita yang mempunyai pendapat yang berbeda selama perbedaan ini dalam hal ijtihadiyah bukan perbedaan aqidah atau yang bersifat prinsip. Agar kita toleran dengan saudara-saudara kita yang mempunyai pendapat berbeda selama kita semua tidak mengikuti hawa nafsu dan sudah optimal berusaha untuk mencapai kepada kebenaran.
8 SIKAP MENGATASI FITNAH DAN TUDUHAN
Mungkin diantara kita selama hidup pernah difitnah atau dituduh. Ada yang dituduh sebagai pembohong, egois, tidak punya perasaan, pengkhianat, pencuri, dituduh selingkuh, dikatakan dzalim, munafik, sesat atau tuduhan-tuduhan lainnya.
Termasuk dzalim, menuduh dan memfitnah orang lain dengan sesuatu yang tidak dilakukannya. Jika anda dituduh dan difitnah oleh seseorang padahal anda merasa yakin tidak bersalah maka ada delapan sikap yang sebaiknya kita lakukan:
Termasuk dzalim, menuduh dan memfitnah orang lain dengan sesuatu yang tidak dilakukannya. Jika anda dituduh dan difitnah oleh seseorang padahal anda merasa yakin tidak bersalah maka ada delapan sikap yang sebaiknya kita lakukan:
Selasa, 20 Agustus 2013
Pentingnya Bahasa Arab
Imam Asy-Syafi’i mengatakan, Manusia menjadi buta
agama, bodoh dan selalu berselisih paham lantaran mereka meninggalkan
bahasa Arab, dan lebih mengutamakan konsep Aristoteles. (Siyaru A’lamin Nubala, 10/74.)
Senin, 22 Juli 2013
Praktek Shalat Witir Tiga Rakaat
Pertanyaan :
Saya mau bertanya tentang shalat witir dua rakaat setelah itu salam lalu ditambah satu raka’at lagi dan salam sehingga shalat witirnya menjadi 3 rakaat. Apa landasan amalan ini? Atas penjelasan ustadz, saya ucapkan terima kasih.
Selasa, 07 Mei 2013
Antara Bantahan Dan Ghibah
Sering
kita mendengar celotehan sebagian orang jika dia menyaksikan seseorang
membantah/menyingkap kesesatan kelompok-kelompok/dai-dai yang
menyelisihi al-Qur’an dan Sunnah serta manhaj salaf (ahli sunnah wal
jama’ah), dia mengatakan (entah dimimbar-mimbar jum’at atau
dimajlis-majlisnya) : “Jagalah lisanmu, janganlah engkau mengghibah
(ngrasani) saudaramu sendiri sesama muslim, bukankah Allah berfirman :
‘Janganlah sebagian kamu menghibah (menggunjing) sebagian yang lain
sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah
mati?’”. (QS. Al-Hujurat : 12).
Apakah
benar celotehan mereka ini??? Mari kita simak bersama sebagian
ucapan-ucapan emas para ulama ahlus sunnah dalam masalah ini. Selamat
menikmati -semoga Allah menampakkan yang benar itu benar dan memberi
kita kekuatan untuk mengikutinya dan semoga Allah menampakkan yang batil
itu batil serta memberi kita kekuatan untuk menjauhinya- :
Rabu, 01 Mei 2013
Larangan Mengambil 'Ilmu Dari Ahlul Bid'ah
Diriwayatkan dari Abu Umayyah al-Jumahi radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya salah satu tanda dekatnya hari Kiamat adalah ilmu diambil dari kaum ashaaghir (ahli bid’ah).”
Ibnul Mubarak berkata dalam kitab az-Zuhd (hal. 21 dan 281): “Yang dimakud kaum ashaaghir adalah ahli bid’ah.”
Senin, 29 April 2013
HUKUM MEMAJANG FOTO MAKHLUK BERNYAWA
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Dalam berbagai hadits dilarang bagi kita untuk memajang gambar makhluk bernyawa. Gambar yang terlarang dibawa ini adalah gambar manusia atau hewan, bukan gambar batu, pohon dan gambar lainnya yang tidak memiliki ruh. Jika gambar tersebut memiliki kepala, maka diperintahkan untuk dihapus. Karena kepala itu adalah intinya sehingga gambar itu bisa dikatakan memiliki ruh atau nyawa. Agar lebih jelas perhatikan terlebih dahulu hadits-hadits yang menerangkan hal tersebut. Hanya Allah yang beri taufik.
Kamis, 25 April 2013
ALAM JIN : Penciptaan dan Bentuk Fisik Jin (Serial 1)
Jin Tertutup dari Pandangan Manusia
Perlu diketahui bahwa jin berada di alam yang berbeda, bukan di alam manusia, bukan pula di alam malaikat.
Jin dinamakan jin karena mereka tertutup dari pandangan manusia. Ibnu ‘Aqil mengatakan bahwa jin disebut jin karena mereka menjauh dan tertutup dari pandangan manusia. Demikian nukilan dari Aakamul Marjaan fii Ahkamil Jaan. Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ
“Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.” (QS. Al A’raf: 27).
Minggu, 31 Maret 2013
Wanita Wajib Shalat Jum'at?
Wanita wajib melaksanakan shalat Jum'at walaupun sendirian di
rumah, karena tidak ada shalat dhuhur pada hari Jum'at sebagaimana
keumuman perintah Allah "Wahai orang-orang yang beriman (baik laki-laki
maupun perempuan)...". Benarkah demikian? Tulisan (Ustadz Abu Mundzir Al-Ghifary)
berikut merupakan rudud (bantahan) atas faham tersebut yang dianut oleh
sekelompok kecil umat Islam yang ada di negeri ini. Semoga Allah
menyelamatkan kita dari ketergelinciran!
Selasa, 19 Maret 2013
JANGAN MERASA BENAR SENDIRI
Ucapan ini, "jangan merasa benar sendiri" kerap kali terdengar ketika ada dua orang atau beberapa orang yang saling berselisih tentang suatu permasalahan, khususnya dalam permasalahan agama..
Ketika ada seseorang menjelaskan bahwa (misalnya) ini keliru itu keliru, yang bener ini dan itu, begini penjelasannya, ini hujjahnya, dst... Maka biasanya (oleh orang yang tidak setuju) langsung di timpali dengan berkata : "Jangan merasa benar sendiri.."
Minggu, 17 Maret 2013
Inkar Sunnah Sudah Ada Sejak Dahulu
Mereka yang menolak sunnah.......
Saudaraku seiman, sebetulnya orang yang menolak sunnah karena logika
dan dorongan hawa nafsu sudah ada sejak lama dan termasuk bahaya
pemikiran sesat yang banyak meracuni umat Islam zaman sekarang, adalah
penolakan terhadap Sunnah yang dimotori kelompok Zindiq yang berlindung
di bawah ketiak Mu’tazilah. Dengan sistematik mereka menjadi mesin
penghancur Islam, yang merupakan karakter musuh-musuh Allah. Ketika umat
Islam dalam kondisi kuat maka mereka memilih taktik permusuhan
menggunting dalam lipatan atau menjadi musuh dalam selimut.
Jumat, 22 Februari 2013
20 Penyimpangan-Penyimpangan MTA Ditinjau Dari Pemahaman Ahlussunah Wal Jama’ah
Abu Mudzir Al Ghifari menulis dalam facebooknya:
- Tidak menggunakan qo’idah tafsir yang benar, MTA membuat metode tafsir sendiri sehingga banyak kekeliruan di dalamnya.
- Memalingkan makna sifat-sifat Allah dengan tanpa hujjah yg benar.
- Membuang sifat AL-HAYAA-U bagi Allah Azza wa Jalla (Q.S Albaqarah:26) dan menggantinya dengan makna “Meninggalkan sesuatu perbuatan” berhujjah dengan hadits lemah bahkan salah dalam penulisan matannya. Padahal Rasulullah menyatakan dalam sabdanya: “innallaha hayiyyun kariimun” Sesungguhnya Allah Pemalu lagi Maha Mulia” (H.R. Abu dawud, Tirmidzi)
Senin, 18 Februari 2013
Syubhat Berbahaya Dr. Abdurrahman Suparno "Ucapan Nabi SAW Sebagai Manusia Biasa Yang Bisa Salah"
Abdurahman suparno menulis status ini dlm akun FB-nya :
BEDA SALAFI DARI MTA (Setahu saya/abdurrahman suparno):
1. Salafi percaya bahwa semua tutur kata rasulullah saw adalah wahyu dg dalil qs 53: 3-4 "dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)," Maka semua yg diharamkan menurut lisan nabi saw juga haram untuk semua umat islam.
MTA memahami yang namanya wahyu Allah dlm ayat itu adalah Al Qur'an spt dijelaskan oleh QS 69: 40; 38: 29 dll dan hadist qudsi (wahyu dg redaksi bahasa nabi saw), selebihnya adalah UCAPAN NABI SAW SBG MANUSIA BIASA YG BISA SALAH. Perbedaan ini bisa bermuara jauh beda dalam memahami banyak ayat dan hadist. (Jangan bilang mta sama dengan salafi. sama semangat kembali kpd qrn n snh, tp beda cara memahaminya shg beda pula muaranya.)
Rabu, 13 Februari 2013
Masalah Takdir?
Masih banyak orang yang salah kaprah dalam memahami takdir.....
Jika ada seseorang yang mati dengan cara bunuh diri pada jam sekian,
tanggal sekian, di tempat A maka sesungguhnya semua hal itu telah
ditetapkan dan ditulis oleh Allah sejak 50.000 tahun yang lalu.
Kejadian itu pasti akan terjadi, tak akan bisa dicegah dan tak akan bisa
berubah. Tak akan ada yang berubah dalam hal yang sudah ditakdirkan
Allah dan dicatat Allah di lauhul mahfudz.
Jumat, 25 Januari 2013
"Kalau Jin makhluk halus apa wudhunya air halus"?
Ustadz Abdullah Thufail rahimahullah (pendiri MTA) mengajarkan Jin adalah ada dan berupa makhluk halus tapi sekarang Pak Kino mengatakan "kalo Jin makhluk halus apa wudhunya air halus"?
Syaikh Fauzan hafizhohullah memberikan jawaban,
Mengingkari keberadaan jin adalah suatu kekufuran yang membuat seseorang murtad dari Islam.
Senin, 21 Januari 2013
PERBEDAAN PEMAHAMAN MEKANISME MASUK SURGA DAN NERAKA
SEDIKIT
KRITIK DAN ULASAN UNTUK TULISAN SI FULAN TENTANG: PERBEDAAN
PEMAHAMAN MEKANISME MASUK SURGA DAN NERAKA
Dia menulis sebagai berikut :
Ahlussunnah 1 berdasarkan hadist2
berpendapat:
* Orang beriman tapi berdosa besar dihukum dulu di neraka untuk membersihkan dosanya, lalu dikeluarkan dari neraka & dimasukkan ke surga.
Ahlussunnah 2 berdasarkan ayat2 Allah bependapat:
*Orang beriman yang berdosa besar dan atau dosa kecil:
1. Ditimbang amalnya berdasarkan catatan amal dengan timbangan yg tepat (QS 21:47)
2. Kalau timbangan kebaikannya berat (lebih berat timbangan kebaikan dari timbangan kejelekannya) maka dia beruntung alias masuk surga:
"Barang siapa yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan." (QS 23: 102)
3. Kalau Timbangan kebaikannya ringan alias lebih berat keburukannya maka dia MERUGIKAN DIRI SENDIRI DAN MASUK NERAKA KEKAL DI DALAMNYA:
"Dan barangsiapa yang RINGAN timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka KEKAL di dalam neraka Jahanam."(QS 23: 103)
Kamis, 17 Januari 2013
SEMUA AKAN MEMASUKI NERAKA
Allâh Ta’ala berfirman:
Ayat ini (ayat pertama) merupakan kabar berita dari Allah Azza wa Jalla kepada seluruh makhluk ; baik orang-orang yang shaleh ataupun durhaka, Mukmin maupun orang kafir. Setiap orang akan mendatangi neraka. Ini sudah menjadi ketentuan Allah Azza wa Jalla dan janji-Nya kepada para hamba. Tidak ada keraguan tentang terjadinya peristiwa itu. Allah Azza wa Jalla pasti akan merealisasikannya. [1]
وَإِن مِّنكُمْ إِلاَّ وَارِدُهَا كَانَ عَلَىٰ رَبِّكَ حَتْماً مَّقْضِيّاً
ثُمَّ نُنَجِّى ٱلَّذِينَ ٱتَّقَواْ وَّنَذَرُ ٱلظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيّاً
71. dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.
72. kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam Keadaan berlutut. (Q,S Maryam:71-72)
PENJELASAN AYAT :
Ayat ini (ayat pertama) merupakan kabar berita dari Allah Azza wa Jalla kepada seluruh makhluk ; baik orang-orang yang shaleh ataupun durhaka, Mukmin maupun orang kafir. Setiap orang akan mendatangi neraka. Ini sudah menjadi ketentuan Allah Azza wa Jalla dan janji-Nya kepada para hamba. Tidak ada keraguan tentang terjadinya peristiwa itu. Allah Azza wa Jalla pasti akan merealisasikannya. [1]
Rabu, 16 Januari 2013
CUKUPKAH HANYA AL-QUR’AN SEMATA ? (MEMBEDAH PAHAM QUR’ANIYYIN)
Hendaknya seseorang segera memohon ampun kepada Allah jika ia memiliki keyakinan sebagaimana yang didengungkan oleh Abdullah Chakrawaali dalam Majalah Isyaatul Qur’an III / hal. 49, ia berkata : "Sesungguhnya Al-Majid (Al-Qur’an) telah menjelaskan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam agama ini dengan terperinci dan terjelaskan dari semua aspeknya. Maka apa butuhnya kita terhadap wahyu yang khafi (tidak tertulis) dan kepada As-Sunnah ?" Ucapan seperti ini adalah racun yang disuntikkan oleh kaum salibis untuk meruntuhkan Islam. Anehnya, orang-orang yang berpikiran seperti ini menamakan diri mereka Qur’aniyyin (ahlul qur’an). Sidang pembaca yang budiman, saatnya antum melihat bagaimana sikap Al-Qur’an sendiri terhadap mereka. Ikutilah untaian wacana berikut ini, untuk mengetahui kedudukan As-Sunnah, dan mengetahui pula penyimpangan pola pikir yang berusaha menggeser As-Sunnah sebagai sumber hukum.
Jumat, 04 Januari 2013
Orang Mukmin Yang Berdosa Yang Masuk Ke Dalam Neraka Akan Keluar Dengan Syafaat
Inkar sunnah berkeyakinan bahwa orang mukmin yang berdosa yang sudah masuk ke dalam neraka tidak akan pernah bisa keluar dari neraka dengan syafaat. Mereka berdalil dengan ayat-ayat Al-Qur’an berikut:
Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka, mereka dikembalikan ke dalamnya dan dikatakan kepada mereka: "Rasakanlah siksa neraka yang dahulu kamu mendustakannya."(QS. As-Sajdah: 20)
“Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka.” (QS. Al-Baqarah: 167)
“Mereka ingin keluar dari neraka, padahal mereka sekali-kali tidak dapat keluar daripadanya, dan mereka memperoleh adzab yang kekal.” (QS. Al-Maidah: 37)
“Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafa'at dari orang-orang yang memberikan syafa'at.” (QS. Al-Muddatstsir: 48)
Mereka yang berpegang pada zhahir ayat-ayat ini saja maka akan menolak hadits-hadits tentang dikeluarkannya orang mukmin dari neraka dengan syafaat walaupun derajat hadits tersebut mutawatir. Berikut beberapa hadits tentang dikeluarkannya orang mukmin dari neraka:
Langganan:
Postingan (Atom)