Perkataan Ulama Salaf Dalam Mencela Bid’ah
1. Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata:
dan beliau juga berkata:
2. ‘Abdullah bin ‘Umar radhiallahu ‘anhuma berkata:
3. Mu’adz bin Jabal radhiallahu ‘anhu berkata:
4. Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhuma pernah berkata kepada Utsman bin Hadhir:
5.Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata:
6. Imam Ahmad rahimahullah berkata dalam kitab beliau Ushulus Sunnah:
7. Sahl bin ‘Abdillah At-Tasturi rahimahullah berkata:
8. Umar bin Abdil Aziz rahimahullah berkata:
9. Abu Utsman An-Naisaburi rahimahullah berkata:
1. Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata:
اَلْإِقْتِصَادُ فِي السُّنَّةِ خَيْرٌ مِنَ الْإِجْتِهَادِ فِي الْبِدْعَةِ
“Sederhana dalam melakukan sunnah lebih baik daripada bersungguh-ungguh dalam melaksanakan bid’ah”. (Riwayat Ad-Darimi)dan beliau juga berkata:
اِتَّبِعُوْا وَلاَ تَبْتَدِعُوْا فَقَدْ كُفِيْتُمْ وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Ittiba’lah kalian dan jangan kalian berbuat bid’ah karena sesungguhnya kalian telah dicukupi, dan setiap bid’ah adalah kesesatan”.
(Riwayat Ad-Darimi no. 211 dan dishohihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani
dalam ta’liq beliau terhadap Kitabul Ilmi karya Ibnul Qoyyim)2. ‘Abdullah bin ‘Umar radhiallahu ‘anhuma berkata:
كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَإِنْ رَآهَا النَّاسُ حَسَنَةً
“Setiap bid’ah adalah sesat walaupun manusia menganggapnya baik”. (Riwayat Al-Lalika`i dalam Syarh Ushul I’tiqod Ahlissunnah)3. Mu’adz bin Jabal radhiallahu ‘anhu berkata:
فَإِيَّاكُمْ وَمَا يُبْتَدَعُ, فَإِنَّ مَا ابْتُدِعَ ضَلاَلَةٌ
“Maka waspadalah kalian dari sesuatu yang diada-adakan, karena sesungguhnya apa-apa yang diada-adakan adalah kesesatan”. (Riwayat Abu Daud no. 4611)4. Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhuma pernah berkata kepada Utsman bin Hadhir:
عَلَيْكَ بِتَقْوَى اللهِ وَالْإِسْتِقَامَةِ, وَاتَّبِعْ وَلاَ تَبْتَدِعْ
“Wajib atasmu untuk bertaqwa kepada Allah dan beristiqomah, ittiba’lah dan jangan berbuat bid’ah”.(Riwayat Ad-Darimi no. 141)5.Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata:
مَنِ اسْتَحْسَنَ فَقَدْ شَرَعَ
“Barang siapa yang menganggap baik (suatu bid’ah) maka berarti dia telah membuat syari’at”.
6. Imam Ahmad rahimahullah berkata dalam kitab beliau Ushulus Sunnah:
أُصُوْلُ السُّنَّةِ عِنْدَنَا اَلتَّمَسُّكُ بِمَا كَانَ
عَلَيْهِ أَصْحَابُ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وعلى آله وسلم
وَالْإِقْتِدَاءُ بِهِمْ وَتَرْكُ الْبِدَعَ وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Pokok sunnah di sisi kami adalah berpegang teguh dengan apa-apa
yang para shahabat Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam
berada di atasnya, meneladani mereka serta meninggalkan bid’ah dan
setiap bid’ah adalah kesesatan”.7. Sahl bin ‘Abdillah At-Tasturi rahimahullah berkata:
مَا أَحْدَثَ أًحَدٌ فِي الْعِلْمِ شَيْئًا إِلاَّ سُئِلَ
عَنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ, فَإِنْ وَافَقَ السُّنَّةَ سَلِمَ وَإِلاَّ
فَلاَ
“Tidaklah seseorang memunculkan suatu ilmu (yang baru) sedikitpun
kecuali dia akan ditanya tentangnya pada hari Kiamat ; bila ilmunya
sesuai dengan sunnah maka dia akan selamat dan bila tidak maka tidak”. (Lihat Fathul Bari: 13/290)8. Umar bin Abdil Aziz rahimahullah berkata:
أَمَّا بَعْدُ, أُوْصِيْكَ بِتَقْوَى اللهِ وَالْإِقْتِصَادْ
فِي أَمْرِهِ, وَاتِّبَاعِ سُنَّةَ نَبِيِّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَعَلَى آلِهِ وَسَلَّمَ, وَتَرْكِ مَا أَحْدَثَ الْمُحْدِثُوْنَ بَعْدَ
مَا جَرَتْ بِهِ سُنَّتُهُ
“Amma ba’du, saya wasiatkan kepada kalian untuk bertaqwa kepada
Allah dan bersikap sederhana dalam setiap perkaraNya, ikutilah sunnah
NabiNya Shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam dan tinggalkanlah
apa-apa yang dimunculkan oleh orang-orang yang mengada-adakan setelah
tetapnya sunnah beliau Shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam”. (Riwayat Abu Daud)9. Abu Utsman An-Naisaburi rahimahullah berkata:
مَنْ أَمَّرَ السُّنَّةَ عَلَى نَفْسِهِ قَوْلاً وَفِعْلاً
نَطَقَ بِالْحِكْمَةِ, وَمَنْ أَمَّرَ الْهَوَى عَلَى نَفْسِهِ قَوْلاً
وَفِعْلاً نَطَقَ بِالْبِدْعَةِ
“Barang siapa yang menguasakan sunnah atas dirinya baik dalam
perkataan maupun perbuatan maka dia akan berbicara dengan hikmah, dan
barang siapa yang menguasakan hawa nafsu atas dirinya baik dalam
perkataan maupun perbuatan maka dia akan berbicara dengan bid’ah”. (Riwayat Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah : 10/244)
zakat tanpa nishab dan haul termasuk bid'ah atau tidak?
BalasHapusKalo sholat harus mencontoh Nabi mengapa zakat tidak?