Ada sebagian orang memiliki keyakinan bahwa lailatul qadr itu adalah malam diturunkannya Al Qur'an, sehingga karena Al Qur'an sudah tidak turun lagi, maka lailatul qadr pun sekarang
sudah tidak ada lagi. Benarkah keyakinan ini? Artikel berikut semoga bisa menjawab permasalahan ini sebagaimana sebelumnya pernah kami upload artikel terkait ini. Barakallahu fiikum
Kamis, 09 Juli 2015
Minggu, 17 Mei 2015
Para Pengingkar As-Sunnah [Ushuulus-Sunnah lil-Imaam Ahmad bin Hanbal (10)]
عَنْ الْحَارِثِ بْنِ عَمْرٍو، عَنْ رِجَالٍ مِنْ أَصْحَابِ مُعَاذٍ، أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ مُعَاذًا إِلَى
الْيَمَنِ، فَقَالَ: " كَيْفَ تَقْضِي ؟ " فَقَالَ: أَقْضِي بِمَا فِي
كِتَابِ اللَّهِ. قَالَ: " فَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِي كِتَابِ اللَّهِ؟ "
قَالَ: فَبِسُنَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: فَإِنْ لَمْ
يَكُنْ فِي سُنَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
أَجْتَهِدُ رَأْيِي، قَالَ: الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي وَفَّقَ رَسُولَ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Dari
Al-Haarits bin ‘Amru, dari beberapa orang dari kalangan shahabat Mu’aadz :
Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah mengutus
Mu’aadz ke Yaman, lalu bersabda : “Bagaimana engkau menghukum (sesuatu) ?”.
Mu’aadz menjawab : “Aku akan menghukum dengan apa-apa yang terdapat dalam
Kitabullah”. Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Apabila
tidak terdapat dalam Kitabullah ?”. Mu’aadz menjawab : “Maka (aku akan
menghukum) dengan Sunnah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam”.
Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda kembali : “Apabila
tidak terdapat dalam Sunnah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam ?”.
Mu’adz menjawab : “Saya akan berijtihad dengan pikiranku”. Beliau shallallaahu
‘alaihi wa sallam bersabda : “Segala puji bagi Allah yang telah
memberikan petunjuk kepada utusan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam”
[Diriwayatkan oleh At-Tirmidziy no. 1327, Abu Daawud no. 3592, dan yang
lainnya].
Selasa, 17 Februari 2015
Adanya Sihir dan Nabi pun Pernah Terkena Sihir Orang Yahudi
Para ahli bid’ah mengingkari hadits-hadits tentang tersihirnya Nabi. Mereka berdalil dengan ayat berikut:
“Kamu tidak lain hanyalah mengikuti seorang laki-laki yang kena sihir.” (QS. Al-Isra’: 47)
Mereka beranggapan bahwa Allah telah membantah prasangka orang kafir bahwa Nabi terkena sihir. Seandainya Nabi dapat disihir, secara tidak langsung hal itu membenarkan perkataan orang kafir sebagaimana diterangkan dalam Firman Allah: “Kamu tidak lain hanyalah mengikuti seorang laki-laki yang kena sihir.” Selain itu, peristiwa penyihiran yang menimpa Nabi akan mengguncang makna kenabiannya dan menimbulkan keraguan. Ketika mengusung pendapat bahwa Nabi berimajinasi melihat Jibril, tapi bukan Jibril atau dia merasa diwahyukan sesuatu tapi tidak ada wahyu itu. Tidak pantas Nabi Muhammad terkena sihir.
Sabtu, 07 Februari 2015
Kesurupan Jin Dalam Pandangan Islam
Pertanyaan:
Assalamu’alaikum Ustadz.
Saya mau tanya bagaimana pandangan dalam Islam mengenai orang kesurupan jin/setan. Dan status hukum orang yang berusaha menyembuhkan.
Mohon penjelasannya.
Wassalam
Dari: Surono
Minggu, 25 Januari 2015
Lebih Mengenal Dunia Sihir Dan Perdukunan
Santet dan sejenisnya itu ada dan termasuk sejenis sihir. Para ulama Ahli Sunnah sepakat bahwa sihir itu memiliki hakekat dan
nyata. Walaupun kelompok Mu’tazilah dan orang-orang yang terpengaruh
dengan mereka mengingkari hakekat sihir, namun pengingkaran mereka tidak
ada nilainya.
Berikut rekaman dari siaran live di Radio Rodja dan RodjaTV pada Rabu pagi, 10 Jumadal Ula 1435 / 12 Maret 2014. Sebuah kajian tematik yang dibawakan oleh Ustadz Ahmad Zainuddin, berjudulkan “Lebih Mengenal Dunia Sihir dan Perdukunan“, yang semoga dengan ini kita dapat semakin mengenal apa itu sihir, apa saja yang termasuk dalam kategori sihir, bagaimana ciri seorang dukun, dan lain-lain :
Sabtu, 10 Januari 2015
Syafa'at Bermanfaat Bagi Penghuni Neraka Yang Beriman
Masalah syafa'at termasuk cabang iman kepada hari akhir yang merupakan rukun iman, sehingga penting untuk dibahas dan difahami. Berikut buah pena Ustadz Ahmas Faiz bin Asifuddin hafidzahullah, semoga bermanfa'at!
Seluruh Ulama Ahlu Sunnah wal Jama'ah bersepakat bahwa penghuni Neraka
yang memiliki keimanan dalam hatinya, meskipun hanya seberat butir atom,
akan keluar dari Neraka. Baik dengan syafa'at para nabi, malaikat atau
orang mukmin, maupun dengan rahmat Allah Azza wa Jalla.
Tetapi orang-orang Khawarij dan Mu'tazilah serta pengikut-pengikutnya, mereka tidak meyakini kesepakatan Ahlu Sunnah wal Jama'ah yang dipimpin oleh Nabi dan para sahabat beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam itu. Khawarij dan Mu'tazilah memang termasuk golongan ahli bid'ah, golongan sempalan yang selalu mengacaukan kesatuan umat Islam, baik dengan pemahaman atau dengan tindakannya.
Tetapi orang-orang Khawarij dan Mu'tazilah serta pengikut-pengikutnya, mereka tidak meyakini kesepakatan Ahlu Sunnah wal Jama'ah yang dipimpin oleh Nabi dan para sahabat beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam itu. Khawarij dan Mu'tazilah memang termasuk golongan ahli bid'ah, golongan sempalan yang selalu mengacaukan kesatuan umat Islam, baik dengan pemahaman atau dengan tindakannya.
Langganan:
Postingan (Atom)