Dari Al A’masy dari Ibrahim ia berkata :
“Bukanlah ghibah menceritakan keadaan ahli bid’ah.” (Al Lalikai 1/140 nomor 276)
Al Hasan Al Bashry berkata :
“Menerangkan keadaan ahli bid’ah dan kefasikan orang yang berbuat fasiq terang- terangan bukan perbuatan ghibah.” (Al Lalikai nomor 279-280)Dan kata beliau selanjutnya :
“Bukanlah ghibah menceritakan kesalahan (aib) ahli bid’ah.” (Ibid nomor 279-280)
Al Fudlail bin Iyyadl berkata :
“Siapa yang masuk kepada ahli bid’ah maka tidak ada kehormatan baginya.” (Al Lalikai nomor 282)
Dari Makky bin Ibrahim ia berkata, Syu’bah mendatangi Imran bin Hudair dan berkata : “Hai Imran, marilah kita ghibah sesaat di jalan Allah Azza wa Jalla.”
Kemudian mereka menyebut-nyebut kejelekan (kesalahan) para perawi hadits. (Al Kifayah 91)
Andie Al Jugjawy, Namun yg perlu digarisbawahi tentang mengghibah ahli
bid'ah adalah hanya perkara perbuatan-perbuatan bid'ah mereka dalam hal aqidah dan
ibadah, sedangkan seperti permasalahan dengan masyarakat atau pribadinya diluar
tersebut tetap tidak boleh dighibah. Wallahu a'lam..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar