Bagaimana ciri-ciri
ashobiyah atau fanatik berlebihan pada kelompok? Boleh jadi kita memilikinya,
semoga bisa dijauhi.
Jika ada dalil yang shahih …
·
dibantah dengan
perkataan pemimpin atau kelompoknya.
Imam Syafi’i rahimahullah berkata, “Kaum muslimin sepakat bahwa
siapa saja yang telah jelas baginya ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam, maka tidak halal baginya untuk meninggalkannya karena perkataan yang
lainnya.” (Madarijus Salikin, 2: 335)
Jika mereka punya dalil …
·
dalilnya rapuh.
Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyah rahimahullah mengatakan, “Mayoritas orang-orang
fanatik madzhab tidak mendalami Al Qur’an dan As Sunnah kecuali segilintir
orang saja. Sandaran mereka hanyalah hadit-hadits yang rapuh atau
hikayat-hikayat dari para tokoh ulama yang bisa jadi benar dan bisa jadi keliru.”
Fanatik madzhab yang ada dahulu sama dengan fanatik kelompok saat ini.
Jika ada pendapat yang masih bisa ditolerir …
·
pendapat kelompoknya
yang dianggap paling benar sendiri.
Jika ada pendapat luar …
·
tidak diterima, karena
bukan dari pimpinan atau kelompoknya.
Sama persis dengan kisah
berikut.
Imam Adz-Dzahabi
dalam Siyar A’lam An-Nubala’ menceritakan, bahwa Abu
Abdillah Muhammad bin Fadhl Al-Farra’ pernah menjadi imam shalat di Masjid
Abdullah selama 60 puluh tahun lamanya. Beliau bermadzhab Syafi’i dan tentu
melakukan qunut shubuh. Setelah itu imam shalat diambil alih oleh seseorang
yang bermadzhab Maliki dan tidak melakukan qunut shubuh. Karena hal ini
menyelisihi tradisi masyarakat setempat, akhirnya mereka bubar meninggalkan
imam yang tidak melakukan qunut shubuh ini, seraya berkomentar, “Shalat imam
tersebut tidak becus!!!”
Jika dinasihati dan dikritik …
·
sulit menerima,
lebih-lebih nasihat dan kritikan yang menentang pendapat kelompoknya.
Jika ada kekeliruan dalam kelompoknya …
·
anggotanya membela
mati-matian tanpa berdalil, bisa jadi pula mengatakan ini kan khilafiyah. Intinya, kelompoknya tidak boleh disalahkan
karena ‘so pasti benar‘.
Jika pendukungnya ditanya …
·
lebih cenderung
menjawab, kami kan kelompok ini, harus berpendapat seperti itu pula.
Jika berdakwah …
·
yang ditekankan adalah
ikuti kelompoknya, bukan ikuti Al-Qur’an dan Hadits, bukan dakwah ilallah yang diarahkan, bukan dakwah pada tauhid
dan ikuti tuntunan Nabi. Pokoknya dakwah pada kelompoknya yang dipentingkan.
Jika diperintah bersatu …
·
enggan dengan alasan ego
dan kepentingan kelompok.
Jika ada anggota yang keluar dari pendapat kelompoknya …
·
dianggap telah
menyimpang dan membelot bahkan bisa dikenakan sanksi.
Padahal dalam bermadzhab
saja tidak sampai segitu banget. Imam Nawawi yang jadi ulama besar Syafi’iyah
saja biasa menyelisihi pendapat imamnya, Imam Syafi’i. Bahkan dalam madzhab
Syafi’i saja ada beberapa ‘wajh’ (pendapat), tak sekaku pendapat kelompok. Karena
yang ingin diikuti oleh Imam Nawawi adalah dalil.
Jadi lebih enak bermadzhab, bebas
berpendapat. Namun tentu saja berpendapat yang sesuai dengan dalil Al-Qur’an
dan Hadits.
Ingat baik-baik
perkataan Imam Syafi’i supaya menjauhi taqlid.
Imam Syafi’i rahimahullah berkata, “Setiap yang aku katakan,
kemudian ada hadits shahih yang menyelisihinya, maka hadits Nabi tersebut lebih
utama untuk diikuti. Janganlah kalian taqlid kepadaku”.
Ashobiyah Kaum Anshar dan Muhajirin
Ketika ada sifat fanatik
pada kaum Anshar dan Muhajirin, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkannya.
Ashobiyah seperti itu dianggap termasuk sifat jahiliyyah. Sifat ashobiyah yang
terjadi karena tolong menolong yang terjadi pada kaum Anshar adalah pada
kebatilan, begitu pula pada kaum Muhajirin. Sedangkan sifat orang mukmin adalah
saling tolong menolong dalam kebenaran, baik kebenaran itu dari dalam atau luar
kaumnya.
Nasihat di atas berlaku
untuk diri kami, pada setiap da’i dan pendakwah. Semoga kita terjauhkan dari
sifat ashobiyah dan fanatik kelompok yang berlebihan dan melampaui batas.
Sumber : https://rumaysho.com/11929-ciri-ciri-fanatik-kelompok-ashobiyah.html
Kebenaran diukur dengan pemahaman ketua umum/ pusat... Semua warga wajib berpaham sama.. bila berbeda walaupun dgn dalil yg lebih kuat dianggap menggembosi jamaah.. membuat kebingungan...
BalasHapus